Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.com- Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia kembali menggelar diskusi politik seri XVIII yang bertajuk Memburu T...
-
Matakatolik.com- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia mengecam keras tindakan pembunuhan satu keluarga di Desa Lembatongoa, K...

Salib Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
Matakatolik.com-Umat paroki Laktutus, Keuskupan Atambua memiliki cara tersendiri dalam memperingati misteri sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Ibadat Jumat Agung kali ini , diperingati bukan lewat tablo atau visualisasi, tetapi dengan prosesi salib perbatasan.
Kurang lebih 1000 umat memikul dan mengarak sebuah salib besar dari Gereja baru menuju puncak bukit Laktutus dengan jarak kurang lebih 2 km.
"Kurang lebih 1000 umat memikul salib. Salib tersebut terbuat dari kayu cemara berdiameter 17 cm dengan panjang 12.50 M. Selanjutnya didirikan di atas puncak bukit Laktutus yg berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste. Dari atas bukit Laktutus, Salib ini akan terlihat jelas dari berbagai penjuru mata angin," tulis Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Pater Yohanes Kristo Tara, OFM.
Pastor Kristo, menjelaskan bahwa salib perbatasan dipersembahkan oleh umat Katolik Laktutus untuk seluruh masyarakat perbatasan NKRI-RDTL.
"Salib ini untuk para pejuang NKRI, bagi pemerintah dan semua pihak yang peduli dan terlibat dalam pembangunan masyarakat perbatasan," jelas imam Fransiskan ini.
"Salib perbatasan ini mesti membawa transformasi spiritual dan sosial bagi semua orang yg bersentuhan dengan tapal batas kedua negara, baik Indonesia mampun Timor Leste. Memang spirit transformasi spiritual dimulai dari bukit kecil Laktutus. Tapi sama seperti transformasi Kalvari yang segera menyebar ke seluruh dunia, demikian halnya dengan transformasi spiritual Laktutus. Salib Perbatasan Laktutus memberi pesan kuat pada pertobatan sosial yg berdampak pada transformasi sosial di tapal batas," tegas Imam kelahiran Flores ini.
Selain itu, Pater Kristo berharap salib perbatasan ini dapat menjadi sarana bagi umat untuk semakin memperkokoh kekuatan spiritual. Setiap orang yg mengunjugi salib ini dapat membawa kegembiraan dan sukacita iman dalam penjarahan hidupnya.
"Salib perbatasan Laktutus hendak merangkul semua orang dan seluruh alam semesta dalam transformasi absolut, yakin kebangkitan universal dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus," tutupnya.
North-matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar