Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.com- Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia kembali menggelar diskusi politik seri XVIII yang bertajuk Memburu T...
-
Matakatolik.com- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia mengecam keras tindakan pembunuhan satu keluarga di Desa Lembatongoa, K...

Generasi Milenial Tidak Boleh Diam
Matakatolik.Com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli, mengatakan generasi milenial tidak boleh diam untuk membangun NKRI. Sebab, peran dan kontribusi generasi milenial sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman. Baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
"Membangun kritik yang membangun kesadaran. Kita mengisi kemerdekaan dan menjaga kemajemukan kita dengan melakukan dan menghasilkan ide-ide kreatif," ujar Guntur, dalam Diskusi Publik Rumah Milenial, di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (28/8/2018).
Ia mendorong anak muda agar kreatif membangun Indonesia. Guntur juga mengajak generasi milenial untuk lebih terbuka menerima kebhinekaan. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki kemajemukan.
Menurut dia, banyak pengamat yang sudah lama memprediksi negara Indonesia bisa pecah karena beragamnya suku, agama dan budaya.
Namun, ia optimis, hal tersebut tidak akan terjadi jika generasi milenial bersatu untuk menjaga kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Sebab, kata dia, latar belakang masyarakat Indonesia dari berbagai suku, agama dan golongan merupakan sebuah kelebihan yang perlu dijaga dan dipertahankan.
"Kalau perbedaan kita bisa ditata dengan baik maka akan menjadi kelebihan. Namun akan menjadi ancaman jika dipakai untuk dipolitisasi. Ini yang harus diperhatikan oleh kaum milenial," ujarnya tegas.
Lebih jauh ia mengajak generasi milenial untuk menggunakan media sosial dengan baik. Sebab, kata dia, ancaman radikalisme sudah muncul melalui media sosial.
"Banyak hal dibuat melalui propaganda media sosial. Disitulah peran yang dapat mempengaruhi anak muda. Maka, generasi milenial harus aktif dan bijak dalam menggunakan media sosial," katanya.
Matakatolik - Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar