Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Ansy Lema Blusukan, Pertajam Nilai-nilai Kebhinekaan
Matakatolik.Com - Yohanis Fransiskus Lema, calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapil 2 NTT, menjumpai warga di dua kelurahan Kota Kupang, Minggu (04/11/2018).
Beda dengan yang lain, Ansy Lema bertatap muka dengan cara unik. Ia mendatangi rumah warga. Dari rumah ke rumah. Ia menggali, mendengar dan menampung aspirasi para saudara dan saudarinya di Kota Kupang.
Didampingi Ketua DPD PDI-P NTT, Frans Lebu Raya bersama istrinya Lusia Adinda Dua Nurak, dan sejumlah pengurus, sosok pria muda dan energik yang biasa disapa dengan Ansy Lema ini mengungkapkan kebahagiaannya saat bertatap muka dan melakukan kampanye dialogis bersama masyarakat di kedua kelurahan ini.
"Hari ini saya bahagia bisa blusukan di wilayah Kota Kupang bersama dengan kakak yang juga senior saya, sekaligus Ketua DPD PDI-P NTT, Bapak Frans Lebu Raya dan Ibu Lusia Adinda Dua Nurak, serta sejumlah pengurus DPD yang berkesempatan hadir. Kebahagiaan saya bertambah lengkap ketika berjumpa dengan bapa, mama, kakak, adik, basodara samua di dua kelurahan Kota Kupang ini," ungkap Ansy Lema melalui siaran persnya.
Pada kesempatan yang sama, Ansy menjelaskan bahwa pertemuannya bersama warga di dua kelurahan yang berada di Kota Kupang ini dalam rangka mengkampanyekan nilai-nilai kebinekaan dan persatuan Indonesia, di tengah maraknya sikap intoleran dan radikalisme di Indonesia.
Ansy juga menemukan masih adanya harapan yang terpancar dari senyum-tawa warga yang ditemuinya, yang masih teguh menjaga kemajemukan dan persatuan di Indonesia di tengah permasalahan radikalisme dan intoleran yang ingin mengoyak Pancasila.
"Meski musuh bangsa ini adalah radikalisme dan segelintir kaum intoleran yang ingin mengoyak Pancasila, namun senyum mereka teguh-kokoh memekikkan bahwa kami adalah Pancasila," jelas pria yang juga menjadi juru bicara Ahok dan Gubernur Sulawesi Selatan ini memaparkan.
Lebih lanjut, aktivis 98 ini juga mengungkapkan bahwa dari NTT, Pancasila lahir untuk Indonesia, tidak hanya sebagai ideologi negara, tetapi sebagai benteng pemersatu menuju Indonesia adil-sejahtera.
Hal ini yang kemudian menurut Ansy, membuatnya makin yakin bahwa pilihannya untuk berada dan berjuang melalui “Rumah Perjuangan” PDI Perjuangan adalah sebuah pilihan tepat untuk menjaga kebhinekaan dan persatuan Indonesia.
"PDI Perjuangan adalah partai politik paling konsisten menjaga Pancasila dan memelihara pluralisme Indonesia," tegasnya.
Kehadiran Ansy Lema juga dimksudkan untuk mendengar langsung aspirasi, kebutuhan dan persoalan rakyat. Diharapkan dengan mengetahui hal itu, demikian Ansy, saat jadi anggota DPR nanti, dirinya bisa memerjuangkan aspirasi rakyat.
"Wakil Rakyat harus kenal rakyat, paham kebutuhan rakyat dan tahu wilayah. Hal Inilah yang akan menjadi rujukan keberpihakan ketika nanti dipercayakan rakyat menjadi perwakilan mereka di parlemen, " ungkapnya.
Diakhir pertemuan, Ansy mengucapkan limpah terima kasih kepada warga yang telah meluangkan waktu untuk bertatap muka dan berdialog tentang NTT dan Indonesia masa depan dengan dirinya.
"Mari bersama kita jaga Pancasila dengan tetap memekik, Kita adalah Satu Indonesia. Teruslah untuk mencintai Indonesia,” tutup Ansy.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar