Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Petrus Selestinus: Gereja Harus Menyambut Moratorium Tambang dan TKI
Matakatolik.Com - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, meminta Gereja menyambut baik kebijakan pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk moratorium tambang dan pengiriman TKI.
Menurut dia, kebijakan tersebut sangat baik. Untuk itu, ia meminta agar diperkuat oleh Gereja.
Ia menjelaskan bahwa selama ini, baik Gereja Katolik maupun Protestan sudah menentang dan menolak adanya ijin tambang serta pengiriman TKI Ilegal.
"Kita melihat ada dua pernyataan gubernur NTT, soal moratorium tambang dan moratorium pengiriman tenaga kerja. Sebetulnya, persoalan yang paling dihadapi oleh gereja di NTT khususnya di Flores adalah soal tambang. Gereja dan pemerintah itu berhadap-hadapan. Tapi tidak ada penyelesaiaan," kata Petrus saat diskusi bersama Keluarga Besar Maumere (KBM) Jaya dengan Bupati Sikka, Robby Idong di Anjungan NTT, TMII, Jakarta, Sabtu, 17/11/2018.
Untuk itu, ia berharap agar Gereja dan pemerintah daerah harus bekerja sama menyelesaikan persoalan ini.
"Maka pernyataan gubernur yang ingin moratorium itu, Gereja harus temui pemerintah daerah dan bicara. Jangan sampain ini juga hanya kamuflase. Hanya untuk enak dengar karena bahasanya moratorium pemindahan sementara," ungkapnya.
Ketua IKM Jaya ini meminta semua masyarakat untuk ikut mendorong pemerintah dan Gereja agar kebijakan tersebut segera direalisasikan.
"Kita harus mendorong untuk stop total tambang di NTT. Yang namanya tambang untuk NTT itu harus stop karena pulau kita pulau kecil. Maka kalau pemerintah daerah melakukan moratorium tambang dan TKI maka Gereja harus segera berbicara dengan pemerintah daerah untuk merealisasikan rencana moratorium ini," tegas Advokad Peradi itu.
"Jangan sampai pemerintah daerah bilang moratorium nanti diam-diam memberikan kesempatan kepada yang lain. Gereja harus mengambil kesempatan ini karena pemerintah sudah membuka diri,"
tambahnya
Ia mendorong Gereja segera berinisiatif mengambil sikap untuk menemui pemerintah.
"Gereja jangan tungguh pemerintah mengajak kita. Lebih baik Gereja harus mengambil inisiatif. Karena selam ini Gereja kelelahan dan kewalahan menghadapi sikap pemerintah yang memudahkan mengeluarkan izin tambang. Pintu lagi dibuka lebar. Gereja secepat mungkin mengambil kesempatan ini," pungkas Petrus.
North-Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar