Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Doakan Gereja Filipina
Matakatolik.com - Gereja Filipina tepatnya Katedral Jolo diserang ledakan bom ganda, Minggu (27/1/2019). Kedua ledakan itu menewaskan 20 orang dan melukai 80 orang lainnya.
Ledakan pertama terjadi saat misa berlangsung. Bom kedua meledak saat pasukan keamanan merespons ledakan pertama. Otoritas keamanan setempat memastikan motif serangan sebagai terorisme.
Sebagai pemimpin umat katolik sedunia, Paus Fransiskus mengecam serangan teroris ini dan menilainya telah menyebabkan rasa duka di tengah umat katolik dunia.
Paus asal Argentina itu meminta umat katolik untuk mendoakan para korban dan gereja Filipina. Juga para pelaku yang diduga berafiliasi dengan kelompok Abu Sayyat.
Lewat akun twiternya, Paus Fransiskus menyampaikan doanya.
"Marilah kita berdoa bagi korban serangan di Katedral Jolo. Semoga Tuhan memberi tobat hati orang-orang yang melakukan kekerasan dan menganugerahkan penduduk yang damai di wilayah itu," tulis Paus Fransiskus, Senin (28/01).
Teror bom terjadi setelah referendum Bangsamoro tahap pertama digelar di wilayah itu. Referendum bertujuan untuk menentukan terbentuknya wilayah otonomi khusus yang terdiri dari daerah-daerah yang berpenduduk mayoritas muslim.
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar