Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Lucius Karus: Parlemen 2019 Masih Diisi Wajah Lama
Matakatolik.com-Anggota parlemen hasil pemilu serentak 2019 diprediksi bakal diisi wajah-wajah lama. Selain diuntungkan mendapat urutan pertama di nomor urut partai, pemilih juga akan cenderung memilih partai daripada calon legislatif (caleg) di pemilu 2019. Pemilu serentak pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) april 2019 mendatang membuat perhatian pemilih terkonsentrasi di pilpres daripada pileg.
Hal itu disampaikan pengamat senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesoia (Formapi) Lucius Karus dalam diskusi terbuka terkait “Wajah Baru Parlemen 2019,” di Pasar Baru Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
“Preferensi pemilih saat ini masih cenderung memilih partai daripada calegnya. Itulah yang memungkinkan caleg urut atas berpotensi dapat jatah lebih tinggi,” katanya.
Lucius juga mengatakan kecenderungan ini disebabkan kerumitan pemungutan suara pemilu 2019. Untuk pertama kalinya pemilih disodorkan lima surat suara sekaligus yaitu pemilihan anggota DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPD, serta Capres-Cawapres.
Diketahui, pileg 2019 akan direbut oleh 96 persen petahana DPR RI. Jika mengaca pada pileg 2014 lalu, caleg baru yang duduk di parlemen ada 318 orang (56,79 %). Sementara caleg petahana 242 orang (43.21 %).
Diskusi ini diselenggarakan oleh Vox Point Indonesia DPD DKI Jakarta untuk mensosialisasikan pileg yang gaungnya cenderung ditutup oleh pilpres.
“Padahal presiden yang berkualitas harus diawasi oleh legislatif yang juga kredibel dan kompetitif. Maka kita jangan hanya fokus pilih presiden yang berkualitas, tapi juga anggota parlemen yang mampu mengawasi kerja eksekutif,” tegas Norben Syukur, Ketua DPD Vox DKI Jakarta, dalam sambutan pembukanya.
Hadir juga sebagai pembicara Moderator Vox DKI Jakarta RP Peter Aman OFM, Direktur Indopolling Wempy Hadir, Caleg Golkar No Urut 1 Christina Aryani, dan Caleg Demokrat No Urut 2 Ardy Mbalembout.
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar