Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.com- Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia kembali menggelar diskusi politik seri XVIII yang bertajuk Memburu T...
-
Matakatolik.com- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia mengecam keras tindakan pembunuhan satu keluarga di Desa Lembatongoa, K...

RD Lorens Sopang: Banyak Orang Muda sudah Mengikuti Jalan yang Salah
RD Lorens Sopang
Matakatolik.Com-Gereja Keuskupan Ruteng khususnya Kevikepan Labuan Bajo membentuk Komunitas Pembentukan Iman dan Moral Kaum Remaja. Rapat pembentukan komunitas ini berlangsung di Aula Kevikepan Labuan Bajo pada Rabu, 09/03/2019.
Rapat ini dihadiri oleh semua Kepala sekolah dan guru agama Katolik baik SD, SMP maupun SMA/SMK sekota Labuan Bajo, Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Barat.
Rm Lorens Sopang, Pr selaku moderator dan Penginisiatif Komunitas Pembentukan iman dan moral kaum remaja ini, menyampaikan, komunitas ini dibentuk karena sebuah keprihatinan yang mendalam dengan situasi yang dialami kaum remaja khususnya kaum muda dan anak-anak sekolah.
Baca Juga: Peneliti CSIS Sebut Upaya Pendelegitimasian Penyelenggara Pemilu
“Banyak anak-anak sekolah sudah mengikuti jalan yang salah. Mereka semakin menjadi egois, mengikuti kesenangan sendiri, korban homo, tidak mau tahu, pergaulan bebas, dan mengikuti kelompok agama lain. Anak-anak kita yang sudah dipermandikan hatinya sudah diliputi hawa nafsu, tidak peduli, suka berkelahi, suka mencuri kepala batu dan lain-lain,” tegasnya.
Untuk itu Rm Lorens menegaskan pentingnya pendampingan dan penguatan iman dan moral anak secara rohani melalui kegiatan-kegiatan rohani seperti retret, rekoleksi, pembinaan-pembinaan pribadi yang bermasalah dan kegiatan iman lainnya.
“Untuk mewujudkan ini maka perlu keterlibatan semua pihak yakni pemerintah, Gereja dan sekolah. Untuk itu guru-guru agama katolik, guru bimbingan konseling harus dibekali dengan spirit rohani yang kuat,” tambahnya.
Hal ini katanya bertujuan agar para guru agama katolik dan bimbingan konseling disekolah-sekolah mampu menciptakan kader-kader rohani di sekolah dengan cara memilih anak-anak yang dapat mempengaruhi anak-anak lainnya untuk ikut pembinaan rohani sehingga bisa bergabung dalam Komunitas Pembinaan Iman dan moral ini.
Baca Juga: Camat Cibal Barat Sebut Menjaga Air Bentuk Tanggungjawab Moral
Senada dengan itu, dalam sambutannya Romo Vikaris Keuskuan (Vikep) Labuan Bajo, Rm. Rikardus Manggu yang diwakili oleh Rm Silvianus Mongko Pr. menyampaikan bahwa kondisi riil para kaum muda dan remaja khususnya anak-anak sekolah sudah pada taraf kerapuhan iman. Hal ini ditandai dengan tindakan-tindakan yang menyimpang.
Menurut Romo Sil tindakan-tindakan yang menyimpang ini bukan lagi disebut dosa tetapi kejahatan. Mengapa tindakan menyimpang ini tidak disebut dosa karena sudah tidak relevan lagi. Mengapa? karena banyak norma-norma masyarakat yang tidak berkenan dan dilanggar.
“Banyak anak-anak sekolah yang sering mengambang atau nongkrong pada jam sekolah, sering merokok, malas dan tidak lagi mau mendengarkan nasehat atau teguran dari orang tua, guru dan teman-temannya. Hal ini berdampak pada kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak sekolah seperti kejahatan seksual, seks bebas, narkorba “ tegas Rm. Silvi.
Sementara itu, Karolus Kejuru Kepala Seksi Agama Katolik mewakili Kepala Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gereja yang sudah berinisiatif membentuk kelompok Komunitas Pembentuk Iman dan Moral ini.
Karolus berharap pengawas sekolah ikut ambil bagian dalam komunitas ini.
Baca Juga: Biar Suara Anda Tidak Mubazir, Jangan Golput
"Komunitas ini mampu meminimalisir tindakan-tindakan yang sering menyimpang dan kehidupan rohaninya semakin mendalam. Kita perlu mendukungnya, demi terciptanya generasi muda yang bermoral dan bermartabat,” tutup Karolus.
Vinsen
Kontributor Labuan Bajo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar