Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

FMKI Ajak Masyarakat Mengawal Pancasila
Matakatolik.com-Pesta demokrasi adalah perayaan rakyat yang harus diwarnai dengan penuh sukacita dan penuh kegembiraan. Karena pesta, maka masyarakat wajib mengikuti untuk merayakan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kepada NKRI.
Sangat tidak etis jika pesta demokrasi diwarnai dengan sentimen politik, aksi saling fitnah antar pendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung pada 17 April 2019 mendatang.
Sentimen politik yang terus mewarnai ruang publik diharapakan menjadi perhatian bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Sekretaris Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) terpanggil mendiskusikan persoalan ini dalam Diskusi Terbatas dengan tema "Mengawal Pancasila: Menelaah Dinamika Politik dan Keamanan Jelang Pemilu 2019", di Kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
FMKI mengajak agar kita berpedoman pada Pancasila sebagai dasar negara. Hanya dengan Pancasila kita bisa bersatu, dan tetap hidup saling berdampingan sebagai saudara.
Dalam sambutan di awal diskusi, Sekretaris Nasional FMKI, Veronica Wiwiek Sulistyo, mengaku prihatin dengan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia mengatakan menjelang pesta demokrasi ruang publik diwarnai dengan aksi yang tidak mencerminkan sebagai warga negara yang baik. Dimana aksi saling fitnah, adanya berita bohong menghiasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Situasi yang terjadi akhir-akhir ini dimana pesta demokrasi yang seharusnya meriah namun yang terjadi banyaknya berita hoax dan juga justru saling menyerang antara kontestan capres," kata Veronica.
Bahkan, lanjut dia, peristiwa yang terjadi sangat menganggu keamanan dan keutuhan NKRI. Dan, tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara beradab.
"Dimana dengan enaknya menghina pemimpin negara. Dan, yang paling bahaya adanya kelompok yang anti Pancasila. Akan dibawa ke mana negara ini?".
Padahal, kata Veronica, para pahlawan sudah berjuang untuk mempertahankan Bangsa Indonesia sebagai Rumah Bersama dan Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Akhir-akhir ini Pancasila sering ditinggalkan bahkan dilupakan. Sejak reformasi orang semakin lupa dengan Pancasila. Hal ini akan membahayakan bagi kehidupan kita sebagai bangsa yang berbeda-beda tapi tetap satu, utuh untuk selamanya," katanya.
Untuk itu, ia mengajak agar kita bersama-sama menjadi bagian yang paling utama agar menjaga Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Kita tak rela negara ini menjadi hancur seperti Suriah. Mudah-mudahan diskusi ini bisa menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi masukan bagi bangsa dan negara kita," ujar Veronica.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat dapat menjaga keamanan agar Pemilu 2019 dapat berjalan aman dan lancar.
Puluhan orang hadir dalam diskusi ini diantaranya para aktivis dan Tokoh-tokoh Katolik. Maria Ratnaningsih tampil sebagai moderator.
Sementara hadir sebagai narasumber Mohammad AS. Hikam dengan topik materi "Perspektif Ancaman Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara dan Cara Menghadapinya". Hadir juga Kusnanto Anggoro membawakan materi bertopik "Telaah Strategis Potensi Konflik, Gangguan Keamanan dan Political Update".
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar