Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Artis kenamaan Ruben Onsu mengaku siap menjadi orang tua penyanyi cilik asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Betra...
-
Matakatolik.com -Jangan anggap remeh air suci. Air berkat yang telah diberkati pastor adalah air suci yang telah diberkati Tuhan. Penga...
-
Matakatolik.com - Paus Fransiskus menunjuk Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo sebagai salah satu Kardinal, sebagaimana dikutip dar...
-
Matakatolik.com -Dalam rangka mendorong partisipasi kaum milenial dalam Pemilu 2019, KOKAPPI (Komite Ormas Katolik Peduli Pemilu) yang te...
-
Matakatolik.com -Hari Ini, 57 Kelompok kuliah Kerja Nyta (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesi...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
Matakatolik.com -Sebanyak 677 mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengawali kuliah tahun akademik 2019/2020 dengan kegiatan pen...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati Matakatolik.com -Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia meminta seluru...

Hardiknas, Yayasan Trisakti Gelar Apel Kebangsaan
Matakatolik.com-Yayasan Trisakti menggelar apel kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di halaman Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi, Trisakti, Jakarta, Rabu (2/5/2019)
Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso, menjadi pemimpin upacara.
Dalam arahannya ia mengingatkan bahwa apel kebangsaan Hardiknas merupakan suatu keharusan. Lantaran, Trisakti merupakan lembaga khusus yang bergerak di bidang pendidikan. Yang tujuannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Di Pembukaan UUD 1945, dimana tujuan pokok negara ini adalah membantu ketertiban dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila,” kata Bimo.
Ia menekankan agar Hardiknas tak saja menjadi seremonial tahunan. Tapi, semua insan mengevaluasi perkembangan pendidikan nasional. Terutama kualitas sumber daya manusia.
“Yang paling penting adalah kita mempunyai skill, disamping attitude. Agar kita bisa bersaing di level internasional,” tegas Bimo.
Untuk itu, ia mengajak seluruh civitas akademika Yayasan Trisakti dapat berkontribusi penuh agar melahirkan SDM berkualitas.
Sistemnya, kata Bimo, mempraktekkan dengan cara asih, asah dan asuh.
“Kita pengasuh, pembina, dan dosen. Maka, mari kita memberikan contoh yang baik. Mengasihi jika ada mahasiswa yang tak benar. Maka jangan langsung divonis, tapi dipanggil dan dinasihati, supaya lebih baik. Terus diasuh, jika belum berkembang maka dapat dikelompokkan dengan rekan-rekan lainnya yang lebih pintar. Dan, diasah supaya lebih pintar,” ungkap pensiunan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini.
Ia menyebut konsentrasi lembaga pendidikan di Yayasan Trisakti adalah kualitas. Untuk mencapai hal dimaksud, pihaknya terus melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi di luar negeri.
“Makanya kita terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di luar negeri dan memperbaiki fasilitas yang ada. Supaya nilai atau hasilnya bagus,” kata alumni Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA ini.
Selain itu, Yayasan Trisakti juga menekankan agar civitas akademika mempunyai karakter kebangsaan. Harus berjiwa pancasilais dan nasionalis.
“Harus berwawasan kebangsaan, yakni kepentingan nasional diatas kepentingan kelompok dan pribadi. Kita adalah bangsa yang berdasarkan Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” kata lulusan Master of Science dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ini.
Apel ini dihadiri Para Rektor, Ketua, Dosen dan karyawan di Yayasan Trisakti. Yang terdiri dar 5 lembaga di antaranya Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti dan Sekolah Tinggi Ekonomi Trisakti.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar