Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Misi Pembebasan dari Pasung
Matakatolik.com-Namanya Fridus. Usianya sekitar 33 tahun. Dia sudah dipasung lebih dari 5 tahun.
Fridus berasal dari sebuah keluarga yang sederhana. Kedua orang tuanya sudah sesepuh. Dia adalah anak bungsu dari 4 bersaudara.
Fridus jatuh sakit jiwa waktu mau bekerja di Kupang bersama kakaknya. Tidak lama setelah tiba, dia jatuh sakit dengan gangguan jiwa. Hal itu memaksa saudaranya untuk mengantarnya kembali ke kampung halaman. Jaraknya cukup jauh dari kota Maumere.
Setibanya di kampung, orang tua tak punya pilihan lain, selain memasung dia, Karena takut, dia jalan sembarang dan menyebabkan bahaya bagi pihak lain. Dan sejak itu, dia dipasung oleh orang tuanya di sebuah tenda di luar rumah mereka.
Dalam keadaan pasung, Fridus tidak bisa berbuat apa-apa untuk melayani dirinya sendiri. Dia hanya dilayani kedua orang tuanya yang sudah tua, termasuk mengurus makan minumnya, mandi, dll. Fridus sudah menempati pondok tempat pasungannya lebih dari lima tahun.
Fridus dikenal oleh Seminari St. Kamilus atas laporan umat. Ketika kami mengunjunginya akhir tahun lalu, kondisinya sangat memprihatinkan. Waktu itu kami berdiskusi dengan keluarganya, bagaimana menolong dia, tanpa harus dipasung. Setelah berbicara panjang lebar, dan mendiskusikan peran keluarga, mereka menerima tawaran untuk membuat rumah bebas pasung baginya.
Kemarin, kami mengunjunginya lagi untuk memastikan bahwa rumahnya akan segera dibangun. Mendengar itu, kedua orang tuanya sangat haru dan sangat berharap agar anaknya segera dibebaskan dari pasungannya.
Rumah Fridus akan menjadi rumah ke-23 yang dibangun oleh Seminari St. Kamilus bagi pasien dengan gangguan jiwa di Maumere. Semoga misi ini berjalan lancar, dan Friduz lekas bebas dari pasungannya.
Rm. Andi, MI
Rektor Seminari St. Kamilus - Maumere
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar