Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- K abar duka datang biara susteran tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) yang terletak Jalan Trans Mbay-Maumere. Biara y...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.Com - Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia menyelenggarakan diskusi politik Seri 4 sec...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjanjikan akan menyiapkan penginapan alternat...
-
Matakatolik.com - Oktober 2016 lalu, Vatikan mengeluarkan aturan baru yang melarang setiap umat Katolik menyimpan abu dari sisa pemb...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...

Mahasiswa NTT Gotong Royong Bangun Masjid di Yogyakarta
Mahasiswa Asal NTT Gotong Royong Bangun Masjid.
Matakatolik.com-Mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Yogyakarta bergotong royong bangun Masjid. Kegiatan ini dinilai sebagai upaya menghilangkan stigma negatif yang kerap dialamatkan kepada mahasiswa Indonesia Timur yang studi di Yogyakarta.
Kegiatan gotong royong tersebut dilakukan para mahasiswa di Masjid Al Barokah, Dusun Kembaran, Desa Taman Tirto, Kasihan, Bantul DIY, Minggu (30/6/2019).
“Aktiivitas kami ikut membantu pembangunan masjid untuk menghilangkan stigma masyarakat tentang mahasiswa NTT yang ada di Yogyakarta ini,” kata Raden M. Saleh, mahasiswa asal Flores NTT kepada TIMES Indonesia, Senin (1/7/2019).
Saleh mengaku ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa mahasiswa asal Indonesia Timur bisa berbaur dengan masyarakat Yogyakarta seperti mahasiswa asal daerah lain.
Ia berharap, warga Yogyakarta dapat menerima dengan tangan terbuka terhadap kedatangan mahasiswa dari NTT.
“Kami datang ke Jogja ingin belajar dan menempa ilmu. Kami sangat menjunjung tinggi sebuah kerukunan dan toleransi antarumat beragama yang ada di Indonesia khususnya di Yogyakarta,” terang Saleh.
Takmir Masjid Al Barokah, Musa Seo mengatakan, kehadiran para mahasiswa ikut membantu membangun masjid layak diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa para mahasiswa dari Indonesia Timur mampu mengimplementasikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kehadiran mahasiswa Flores NTT dalam gotong royong pembangunan mesjid ini cermin persatuan dan kesatuan antar anak bangsa. Lintas agama harus bersatu membangun negara Indonesia menjadi lebih baik dan makmur,” terang Musa.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar