Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- K abar duka datang biara susteran tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) yang terletak Jalan Trans Mbay-Maumere. Biara y...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.Com - Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia menyelenggarakan diskusi politik Seri 4 sec...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjanjikan akan menyiapkan penginapan alternat...
-
Matakatolik.com - Oktober 2016 lalu, Vatikan mengeluarkan aturan baru yang melarang setiap umat Katolik menyimpan abu dari sisa pemb...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...

Paus Menilai Pertemuan Kim-Trump sebagai Contoh "Budaya Pertemuan"
Donald Trump dan Kim Jong-un berjabat tangan selama pertemuan di zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Matakatolik.com-Paus Fransiskus mengirim salam kepada para protagonis dari sebuah pertemuan bersejarah di Semenanjung Korea.
“Dalam beberapa jam terakhir ini, kita telah melihat di Korea contoh yang baik dari 'budaya perjumpaan',” kata Paus Fransiskus setelah pembacaan Angelus pada hari Minggu.
Bapa Suci merujuk pada pertemuan yang terjadi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada hari sebelumnya.
Pertemuan itu terjadi di "DMZ", "zona demiliterisasi" antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Setelah berjabat tangan, Presiden Trump menyeberang sebentar ke Korea Utara. Ia menjadi Presiden AS pertama yang melakukannya.
Kedua pemimpin kemudian melakukan pembicaraan selama satu jam di sebuah gedung yang dikenal sebagai "Freedom House," di sisi perbatasan Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga hadir untuk waktu yang singkat.
Doa untuk Perdamaian
Paus Fransiskus mengirimkan salamnya kepada "protagonis" dari pertemuan itu, dengan doa "agar gerakan yang begitu signifikan dapat menjadi langkah lebih lanjut di sepanjang jalan damai.
Tidak hanya di semenanjung (Korea) itu, tetapi untuk seluruh dunia.
Dalam pertemuan sebelumnya yang berlangsung tahun lalu di Singapura, Trump dan Kim berkomitmen untuk "denuklirisasi" Semenanjung Korea, tanpa masuk ke rincian spesifik.
Pertemuan puncak awal tahun ini gagal tanpa membuat kemajuan, tetapi kedua negara sekarang telah sepakat untuk membentuk tim untuk melanjutkan pembicaraan.
Matakatolik
Sumber: VatikanNews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar