Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Paus Menilai Pertemuan Kim-Trump sebagai Contoh "Budaya Pertemuan"
Donald Trump dan Kim Jong-un berjabat tangan selama pertemuan di zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Matakatolik.com-Paus Fransiskus mengirim salam kepada para protagonis dari sebuah pertemuan bersejarah di Semenanjung Korea.
“Dalam beberapa jam terakhir ini, kita telah melihat di Korea contoh yang baik dari 'budaya perjumpaan',” kata Paus Fransiskus setelah pembacaan Angelus pada hari Minggu.
Bapa Suci merujuk pada pertemuan yang terjadi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada hari sebelumnya.
Pertemuan itu terjadi di "DMZ", "zona demiliterisasi" antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Setelah berjabat tangan, Presiden Trump menyeberang sebentar ke Korea Utara. Ia menjadi Presiden AS pertama yang melakukannya.
Kedua pemimpin kemudian melakukan pembicaraan selama satu jam di sebuah gedung yang dikenal sebagai "Freedom House," di sisi perbatasan Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga hadir untuk waktu yang singkat.
Doa untuk Perdamaian
Paus Fransiskus mengirimkan salamnya kepada "protagonis" dari pertemuan itu, dengan doa "agar gerakan yang begitu signifikan dapat menjadi langkah lebih lanjut di sepanjang jalan damai.
Tidak hanya di semenanjung (Korea) itu, tetapi untuk seluruh dunia.
Dalam pertemuan sebelumnya yang berlangsung tahun lalu di Singapura, Trump dan Kim berkomitmen untuk "denuklirisasi" Semenanjung Korea, tanpa masuk ke rincian spesifik.
Pertemuan puncak awal tahun ini gagal tanpa membuat kemajuan, tetapi kedua negara sekarang telah sepakat untuk membentuk tim untuk melanjutkan pembicaraan.
Matakatolik
Sumber: VatikanNews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar