Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Seminar Toleransi Pertama Tingkat Kecamatan Parung Panjang
Matakatolik.com-Panitia bersama yang terdiri dari berbagai elemen pemerintah dan masyarakat bergandeng tangan bersama menggelar seminar tentang indahnya toleransi yang pertama kali dilakukan di Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/2).
"Kecamatan Parung Panjang itu penuh dinamika dan keberagaman oleh karena itu dibutuhkan forum bersama untuk melakukan wacana diskursif berkaitan dengan realitas keberagaman itu sendiri", kata ketua panitia Frederikus Fios.
"Keberagaman itu adalah suatu keindahan dan rahmat yang patut disyukuri bahkan dirayakan secara bersama dengan gembira dan penuh kebahagiaan", ujar Fios.
Oleh karena itu menurut Fios, keberagaman itu perlu terus dibicarakan agar dipahami, dimengerti, dihayati dan diaplikasikan dalam hidup nyata berbasis nilai-nilai kepedulian, persaudaraan, kasih sayang, perdamaian, kebaikan, penghargaan dan respek satu sama lain.
Menurut Fios, komposisi panitia bersama ini menunjukkan suatu makna esensial kebersamaan itu perlu dirajut menuju kerukunan berjangka panjang. Jika kebersamaan dan keterbukaan untuk kerjasama itu ada, maka akan tercipta kemajuan dan kebaikan bersama dalam hidup sosial kemasyarakatan di Bumi Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.
Seminar ini menghadirkan empat pembicara utama yakni: Iqbal Hasanuddin (Kandidat Doktor Filsafat Islam), Yustinus Suhardi Ruman, (Pakar Sosiologi), Ketua MUI Parung Panjang Bapak Haji Adnan, dan tokoh pemuda Egi Gunardi dan dimoderatori founder Rumah Anak Bumi, Ridwan Manantik.
Diharapkan seminar ini mampu mengkonstruksikan suatu pemikiran inovatif baru dan inspirasi positif yang berguna bagi elemen-elemen masyarakat Parung Panjang yang pada dasarnya sangat beragam dalam suku, agama, budaya dan golongan sosial.
Beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan seminar ini antara lain: Karang Taruna, KNPI, Rumah Anak Bumi, Salomon Band, GP Ansor, Pihak Kecamatan, MUI Parung Panjang, Komunitas Katolik, Vox Point Indonesia, dan elemen masyarakat lain yang terlibat di dalamnya. Masing-masing memberi diri dan menyumbangkan sesuai dengan ketulusan hati masing-masing.
Koordinator seksi acara, T.B. Ulle Sulaiman mengatakan acara berjalan baik dan lancar karena diisi dengan musik, lagu dan tarian yang menghibur para hadirin yang hadir.
"Indahnya kolam karena banyak ikannya, indahnya gambar pelangi karena banyak warnanya, indahnya Indonesia karena banyak pulaunya, indahnya Parung Panjang karena banyak suku dan budayanya", demikian kata Fios.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar