Headline News

Natal Dalam Tradisi Katolik


Matakatolik.com - Dekorasi Natal tidak selalu identik dengan pohon Natal, salju dan Santa Claus. Inti perayaan Natal sesungguhnya adalah kelahiran Yesus, Sang Juruselamat.

Dalam tradisi Gereja Katolik, semua bentuk hiasan Natal di rumah-rumah seharusnya tidak boleh dipisahkan dari inti Natal itu sendiri di mana ada palungan dengan gambar atau patung yang menggambarkan kelahiran Yesus.

Selain itu tidak kalah penting adalah menceritakan kembali kisah kelahiran Tuhan Yesus pada saat semua anggota berkumpul di rumah. 

Anak-anak diharapkan tidur sambil merenungkan sang Bayi Yesus yang lahir di dalam hati mereka dan bukan memikirkan permen atau hadiah natal lainnya.

Lalu, dari manakah tradisi dan kebiasaan ini berasal?

Kisah tentang kelahiran Yesus dalam palungan dan gambar-gambar tentang kisah di Betlehem sudah ada dalam Gereja Katolik sejak berabad-abad yang pertama.

Namun, tempat tidur bayi dalam bentuknya sekarang (berbentuk palungan) dan yang digunakan di luar gereja berasal dari Santo Fransiskus dari Asisi melalui perayaannya yang terkenal di Greccio, Italia, pada malam Natal, 1223, dengan pemandangan kota Bethlehem dan termasuk binatang-binatang hidup. Dia membuat bentuk palungan itu menjadi populer.

Sejak saat itulah palungan maupun gambar-gambar (dan patung-patung) tersebut menjadi familiar di rumah-rumah orang Kristen di seluruh dunia.

Tempat tidur bayi dalam bentuk palungan menjadi bagian perayaan Natal yang dipasang di setiap rumah orang Katolik.

Hal ini tidak hanya sepenuhnya mengandung pengertian religius, tetapi juga menyajikan kepada anak-anak dengan bagaimana keadaan saat kelahiran Tuhan Yesus sang Juruselamat kita, dengan menjadikan hiasan Natal tersebut tempat yang suci di rumah-rumah selama masa Natal.

Hiasan Natal tersebut hendaknya ditempatkan dalam posisi terhormat, di atas meja atau pada tempat tertentu yang cocok, tidak terlalu tinggi agar anak-anak dapat melihatnya dengan mudah.

Dengan dekorasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya tarik anak dan menciptakan kekhidmatan suasana Natal di rumah. Palungan sebagai tempat dibaringkan bayi Yesus harus dibuat dengan hati-hati dan dengan usaha yang penuh kasih.

Anak-anak dapat membantu ayahnya untuk menyusun dan mengatur meletakkan patung-patung atau gambar yang terdiri dari tokoh-tokoh Keluarga Kudus, para gembala dan orang Majus dan binatang-binatang atau ornamen-ornamen lainnya di sudut rumah pada malam hari selama masa Adven.

Dari dulu sampai sekarang hal tersebut masih diteruskan sebagai suatu tradisi religius yakni semua anggota keluarga berkumpul dan berdoa bersama pada malam Natal di depan gua Natal atau palungan tersebut yang diawali dengan membaca kisah kelahiran Yesus dalam Injil (Lukas 2) oleh salah seorang anak yang paling tua dilanjutkan dengan doa dan menyanyikan bersama lagu-lagu Natal.

Pada akhir ritual sederhana ini, semua anggota keluarga saling mengucapkan selamat Natal kepada satu sama lain. Pada saat inilah Natal benar-benar baru dimulai dan segala sesuatu yang terjadi sebelumnya hanyalah persiapan.

Pesta Natal memang sudah dimulai di rumah namun yang menjadi yang paling penting adalah perayaan ekaristi dan menerima komuni suci di Gereja setelah perayaan di rumah tersebut sebagai ungkapan syukur, kegembiraan dan kedamaian sebagai satu komunitas iman.

Sumber: Catholic Tradition

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI