Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.com- Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia kembali menggelar diskusi politik seri XVIII yang bertajuk Memburu T...
-
Matakatolik.com- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia mengecam keras tindakan pembunuhan satu keluarga di Desa Lembatongoa, K...

Presiden Duterte Mengutuk Ledakan Bom Gereja Katedral di Jolo
Matakatolik.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengutuk ledakan bom di gereja Katedral di Jolo, provinsi Sulu, Filipina selatan, hari Minggu pagi, 27 Januari 2019, saat misa berlangsung.
Presiden Duterte, melalui juru bicaranya, Salvador Panelo mengatakan pemerintah Filipina juga mengucapkan duka kepada keluarga korban yang meninggal dan terluka.
Salvador Panelo, mengatakan musuh-musuh negara telah menantang pemerintah dalam menjamin keselamatan warga di wilayah itu, tetapi mereka akan dihancurkan.
Menurut Salvador Panelo, Presiden Duterte juga mengatakan pengeboman gereja di Jolo sebagai tindakan terorisme.
"Kami akan memburu hingga ke ujung bumi para pelaku sadis yang berada di belakang kejahatan pengecut ini hingga si pembunuh dibawa ke pengadilan dan dipenjarakan. Hukum tidak akan berbelas kasih," kata Panelo seperti dikutip dari Phillipine Star.
"Dengan aksi terorisme mereka dan membunuh tentara dan warga sipil, musuh negara ini telah berani menantang kemampuan pemerintah untuk memberi jaminan keamanan warga negara di wilayah itu. Angkatan bersenjata Filipina akan bangkit menantang dan menghancurkan kriminal ini," ujar Panelo.
Bom pertama meledak saat misa berlangsung di gereja. Selanjutnya, ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil. Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom.
Ledakan dua bom di gereja Katedral di Jolo, Sulu, Filipina selatan terjadi beberapa hari setelah provinsi Sulu menolak Undang-undang Organik Bangsamoro yang menggagas otonomi di Bangsamoro.
Undang-undang ini akan memberikan Bangsamoro kendali yang lebih besar terhadap sebagian dari sumber daya alam Mindanao dan akan menikmati pembagian hasil yang lebih besar.
Menurut Panelo, aparat sedang menyelidiki pelaku ledakan bom di gereja Katedral di Jolo, Filipina selatan termasuk mengidentifikasi kelompok di belakang ledakan ini.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar