Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Presiden Duterte Mengutuk Ledakan Bom Gereja Katedral di Jolo
Matakatolik.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengutuk ledakan bom di gereja Katedral di Jolo, provinsi Sulu, Filipina selatan, hari Minggu pagi, 27 Januari 2019, saat misa berlangsung.
Presiden Duterte, melalui juru bicaranya, Salvador Panelo mengatakan pemerintah Filipina juga mengucapkan duka kepada keluarga korban yang meninggal dan terluka.
Salvador Panelo, mengatakan musuh-musuh negara telah menantang pemerintah dalam menjamin keselamatan warga di wilayah itu, tetapi mereka akan dihancurkan.
Menurut Salvador Panelo, Presiden Duterte juga mengatakan pengeboman gereja di Jolo sebagai tindakan terorisme.
"Kami akan memburu hingga ke ujung bumi para pelaku sadis yang berada di belakang kejahatan pengecut ini hingga si pembunuh dibawa ke pengadilan dan dipenjarakan. Hukum tidak akan berbelas kasih," kata Panelo seperti dikutip dari Phillipine Star.
"Dengan aksi terorisme mereka dan membunuh tentara dan warga sipil, musuh negara ini telah berani menantang kemampuan pemerintah untuk memberi jaminan keamanan warga negara di wilayah itu. Angkatan bersenjata Filipina akan bangkit menantang dan menghancurkan kriminal ini," ujar Panelo.
Bom pertama meledak saat misa berlangsung di gereja. Selanjutnya, ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil. Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom.
Ledakan dua bom di gereja Katedral di Jolo, Sulu, Filipina selatan terjadi beberapa hari setelah provinsi Sulu menolak Undang-undang Organik Bangsamoro yang menggagas otonomi di Bangsamoro.
Undang-undang ini akan memberikan Bangsamoro kendali yang lebih besar terhadap sebagian dari sumber daya alam Mindanao dan akan menikmati pembagian hasil yang lebih besar.
Menurut Panelo, aparat sedang menyelidiki pelaku ledakan bom di gereja Katedral di Jolo, Filipina selatan termasuk mengidentifikasi kelompok di belakang ledakan ini.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar