Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Perayaan Natal Damai Bukti Toleransi
Foto: Ketua Tim Task Force FAPP, Petrus Selestinus
Matakatolik.com - Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP), menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah (Polri dan TNI) atas terciptanya rasa aman dan nyaman bagi seluruh warganya pada masa Natal dan pada saat perayaan Natal 25 Desember 2017, secara merata di seluruh wilayah NKRI.
"Umat Kristen telah merayakan Natal 25 Desember 2017 dengan penuh suka cita dan damai, begitu pula bagi umat beragama lainnya yang akan merayakan Tahun Baru 2017, akan merayakan dengan penuh suka cita, saling percaya, rukun dan damai. Ini bukti kerja keras pemerintah untuk menjamin rasa aman bagi setiap warga negaranya berhasil diciptakan dengan lebih baik, jika dibandingkan dengan kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru pada tahun-tahun sebelumnya karena sering terjadi gangguan keamanan, bahkan sampai ada perintah siaga satu dan travel warning dari negara sahabat," ujar Ketua Tim Task Force FAPP, Petrus Selestinus, di Jakarta, Senin (25/12/2017).
Menurut Petrus, Polri dan TNI telah membuktikan kerja kerasnya karena didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat di seluruh pelosok tanah air dan secara aktif membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru, sehingga tercapailah suasana damai hingga perayaan Natal tangggal 25 Desember 2017.
"Kita sudah saksikan bersama, tidak ada insiden sekecil apapun terdengar, bersifatnya mengganggu perayaan Natal Umat Kristiani di seluruh Indonesia. Inilah yang membedakan kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru pada tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Kita berharap suasana damai ini tetap terjaga hingga pada masa yang akan datang. Ini pertanda positif bahwa, toleransi dan kemajemukan sudah diraih kembali, berkat kerja sama yang baik di antara umat beragama, ormas-ormas dan pemerintah yang semakin menemukan chemistrynya," ungkapnya.
Dikatakan Petrus, kunjungan sekaligus pantauan yang dilakukan secara langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke sejumlah Gereja Kristen-Katholik saat Ibadah Natal berlangsung, telah memberikan efek domino bagi seluruh warga masyarakat, berupa rasa aman dan nyaman khususnya bagi seluruh umat Kriastiani dan Umat beragama lainnya di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan di tengah toleransi dan kebhinekaan kita tengah menghadapi cobaan akibat perilaku intoleran dan radikal dari sekelompok orang yang sedang membangun kekuatan untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Petrus, kita patut mensyukuri sekaligus mengapresiasi setinggi-tingginya kamampuan Polri dan TNI meniciptakan kondisi keamanan yang nyaris sempurna, karena sebelum masa Natal dan menjelang masa Natal kondisi keamanan terus terjaga dengan baik.
"Ini berarti tidak hanya umat beragama Kristen dan warga masyarakat pada umumnya yang merasa nyaman, tetapi rasa nyaman juga dinikmati oleh wisatawan asing dan pemerintah dari negara-negara sahabat yang warganya sedang berada di Indonesia," jelas Petrus.
Ia melanjutkan, tidak adanya siaga satu dan tidak adanya travel warning dari pemerintah asing kepada warga negaranya yang sedang berada di Indonesia, untuk berhati-hati atau menunda kunjungan ke Indonesia, menjadi bukti bahwa Pemerintahan Jokowi-JK semakin mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi.
Lebih lanjut Petrus mengatakan kemajemukan warga masyarakat yang nyaris terkoyak dan masalah toleransi yang sempat mengalami ancaman sebelumnya, mulai menemukan kembali jalannya dan sudah dirajut kembali.
Ia juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia aktif dalam menjaga kerukunan umat beragama. "Mari kita jaga bersama NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai kekayaan bangsa kita," pungkas dia.
Ervan Tou - Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar