Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Perkokoh Persatuan Memasuki Tahun Politik
Matakatolik.com - Tidak dapat dipungkiri, tahun 2017 adalah tahun dengan turbulensi politik sangat tinggi dengan sentrum perhatian publik terutama pada panasnya situasi di ibu kota DKI JAKARTA menghadapi Pilkada beberapa waktu lalu. Polarisasi di masyarakat berdasarkan SARA kemudian membuat masyarakat terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok dan bahkan pada level elit muncul kesan "saling curiga" sehingga mempertajam polarisasi yang ada.
"Maka tentu saja ini semua jadi pelajaran bagi semua pihak agar kita memperkokoh kembali persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama anak bangsa. Apalagi di depan tahun 2018 dan 2019 kita memasuki tahun politik yang tentu dinamikanya akan cenderung memanas," kata Ketua DPP Gerindra Bidang Agama Katolik Haposan Paulus Batubara, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/12) sambil menambahkan, agar siapa pun hendaknya tidak saling menyalahkan atau merasa diri benar membuat situasi semacam ini.
"Kita semua harus mengevaluasi diri mengapa situasi ini terjadi agar ke depan kita bisa menghadapi tahun politik dengan baik. Bahwa persaingan politik itu tentu sesuatu yang biasa dalam demokrasi tetapi jangan sampai mengorbankan kepentingan bangsa yang lebih besar yaitu persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Haposan yang adalah juga Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia tersebut.
Haposan menjelaskan bahwa agar persatuan dan kesatuan tersebut tercapai, maka elit-elit politik harus memberikan contoh terlebih dahulu. "Karena kalau elitnya bisa menunjukkan bahwa mereka bersatu maka masyarakat tentu juga akan mengikuti," jelas Haposan sambil memberi contoh gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dalam masa-masa awal kepemimpinannya berupaya merajut kembali persatuan tersebut.
Hadirnya Anies dan Sandiaga Uno dalam perayaan Natal di Gereja-gereja di Jakarta beberapa hari lalu menurut dia memperlihatkan komitmen pemimpin DKI tersebut memperkuat persatuan. "Kan beliau selalu bilang Jakarta ini untuk semua. Jadi kita harusnya ikut menciptakan kondisi yang aman dan damai agar kita kembali kuat sebagai bangsa besar yang beragam," pungkas Haposan.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar