Headline News

Para Penggorok Leher



Matakatolik.Com-Menurut penjelasan dari pihak kepolisian, 5 anggota polisi yang tewas ditemukan dalam kondisi luka parah di leher.

Dalam artian, pada waktu disandera, nyawa mereka dihabisi dengan cara digorok lehernya.

Dan itu cara brutal yang menjadi ciri khas teroris dalam menghabisi nyawa orang yang mereka halalkan darahnya. Seperti menyembelih kambing kurban. Hanya ini manusia dan sebelumnya lebih dulu disiksa.

Kekejaman mereka yang berideologi khilafah ini, sebenarnya bukan rahasia lagi. Taliban ketika menguasai Afghanistan, dalam menghukum mati orang2 yang mempunyai kesalahan suka menerjunkan mereka dari gedung tinggi dengan leher dikalungkan batu berat.

Bahkan disebuah daerah di Afghanistan ada kolam renang kosong yang terkenal dengan nama "Kolam Kematian". Kolam renang kosong ini tempat menghukum mati mereka yang "bersalah" menurut versi Taliban, dengan menaikkan mereka ke papan loncat yang paling tinggi dan menerjunkan korbannya sampai mati.

Di Irak dan Suriah, kekejaman model seperti ini adalah cerita sehari-hari. Semakin lama kelompok bengis ini semakin kreatif dalam menghukum mati. Ada yang ditaruh dalam kerangkeng dan ditenggelamkan, ada yang diikat kaki dan tangannya dipunggung kemudian dipanggang dan ada yang lehernya dikasi granat kemudian diledakkan.

Buat kelompok khilafah ini, itu seperti hiburan. Orang yang halal darahnya versi mereka adalah seperti hewan ternak yang mereka bisa mainkan seenaknya. Dan mereka sama sekali tidak merasa berdosa, bahkan buat mereka itu menambah keimanan.

Dan ciri khas mereka adalah selalu mengumandangkan Takbir "Allah Maha Besar".

ISIS itu hanya nama sebuah organisasi, dan mereka bisa berganti nama seperti mengganti baju sehari2. Ada Taliban, ada FSA, ada Alqaedah dan banyak lagi. Di Indonesia juga begitu. Organisasi boleh beda, tetapi ideologi mereka sama.

HTI yang baru dibubarkan itu adalah kelompok intelektualnya. Mereka bermain di wilayah penguasaan militer dan pemerintahan. Mereka menguasai teknologi dan media sosial. Sedangkan pasukan barbarnya adalah kelompok jihadis2 seperti kelompok Santoso di Poso itu.

Melihat teroris yang sadis seperti itu, saya menyayangkan beberapa anggota DPR yang haus kekuasaan dan pejabat2 termasuk petinggi partai, membela teroris dengan nama HAM. Kelompok2 seperti ini sering membaur dalam aksi massa yang berbaju agama terutama Islam, dan mencoba menarik simpati masyarakat yang beragama dengan instan.

Memilih pemimpin yang melawan kelompok2 teroris itu, adalah bagian dari perlawanan supaya mereka tidak berkembang dengan menumpang partai tertentu.

Sekaligus menjaga leher2 kita dan anak2 kita dari kelompok binatang buas itu..

Seruput... Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI