Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menggelar Misa Awal Tahun 2025, dipimpin RD. Yohanes K. Jeharut, (Sekre...
-
Parung Panjang, Matakatolik.Com -Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD, memimpin misa kudus bersama umat Katolik Parung Panjang di Ka...
Solusi Untuk Anda!
Pengamat: Penyebab Radikalisme adalah Inkonsistensi Negara
Matakatolik.Com - Pengamat Politik LIPI Syamsudin Haris menegaskan salah satu penyebab munculnya gerakan radikalisme adalah inkonsistensi negara. Negara belum maksimal memerangi gerakan radikalisme.
"Faktor inkonsistensi negara dalam penegakan hukum belum maksimal. Contoh, kalau masyarakat Papua bawa sesuatu dikejar, tapi kalau bendera ISIS dibiarkan. Ini mestinya tak demikian," kata Syamsudin dalam Diskusi Politik yang bertajuk "Radikalisme di Tubuh Partai Politik"? yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia, di Sanggar Prathivi Building, Jl. Pasar Baru Selatan, No. 23, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Ia menilai persoalan seperti ini adalah fenomena pembiaran oleh pemerintah. Semestinya, kata dia, pemerintah tak boleh membiarkan masyarakat melakukan gerakan-gerakan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
"Saya mengatakan ada fenomena pembiaran yang bisa membuka peluang kelompok radikal ini membesar," pungkas dia.
Matakatolik - Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar