Mata Katolik
Popular Readers
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Wanita Berjilbab Tangisi Jenazah Korban Bom Gereja
Matakatolik.Com - Foto perempuan berbaju merah dan berjilbab tengah menangis di depan peti mati jemaat Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, viral di media-media sosial.
Warganet menilai, foto tersebut menunjukkan paras asli warga Indonesia yang bersatu tanpa terpecah belah oleh aksi teroris yang mengatasnamakan satu agama.
Dikutip dari Suara.com, foto tersebut hasil jepretan Juni Kriswanto, jurnalis foto kantor berita Prancis, Agence France-Presse (AFP).
Belakangan diketahui, perempuan berjilbab itu adalah Yuli Elina. Ia adalah sahabat kental Sri Puji Astutik, jemaat GPPS yang menjadi korban tewas akibat aksi bom bunuh diri teroris, Minggu (13/5) akhir pekan lalu.
Foto itu sendiri dipotret Juni menjelang pemakaman Sri Puji, Senin (14/5). 30 tahun bersahabat. Sri Puji Astutik (korban bom, kristiani) dan Yuli Elina (muslim). Indahnya persahabatan tak mengenal perbedaan. May she Rest In Peace,” tulis Vivid Sambas di akun Facebook miliknya, Selasa (15/5/2018).
Foto Elina menangisi kepergian sahabatnya itu juga banyak dipakai oleh media-media internasional seperti Time dan Gazette Post.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar