Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Warga Muslim Tarawih di Situs Patung Perawan Maria
Matakatolik.Com - Sejumlah warga Muslim menjalankan salat Tarawih bulan Ramadan di situs patung Perawan Maria. Otoritas kota setempat mengizinkannya atas nama toleransi.
Situs patung Ibu Yesus itu berada di Taman Jardines del Triunfo (Taman Kemenangan) di Kota Granada, Spanyol. Pemandangan ini terjadi pada 2017 lalu. Situs ini merupakan situs yang disayangi umat Katolik di kota tersebut.
Izin salat Tarawih di lokasi tersebut dikeluarkan pihak Balai Kota Granada dan disambut baik oleh Wali Kota Francisco Cuenca. Menurut Cuenca hal itu sebagai tindakan yang mempromosikan Granada sebagai ”kota koeksistensi dan toleransi”.
Namun, izin dari otoritas kota itu memicu kemarahan para politisi Granada. Anggota parlemen setempat, Luis Salvador menganggap pelaksanaan salat Tarawih di situs patung Perawan Maria sebagai provokasi.
”Paco Cuenca mengacaukan toleransi dan penghormatan religius dengan provokasi. Menyerukan doa Muslim di Taman Kemenangan Perawan (Maria)?,” tulis Salvador di Twitter seperti yang dikutip dari Sindonews.Com.
Politisi lainnya, Manuel Olivares, mengkritik keputusan otoritas kota yang mengizinkan warga Muslim salat Tarawih di situs tersebut. Melalui Facebook, Olivares menyebut keputusan pemerintah kota “disesalkan, tidak dapat dipahami dan tidak sopan”. Namun, tulisan kriitik di Facebook itu telah dihapus meski sudah di-capture Granada Digital.
Partai VOX di Spanyol mengecam keputusan pemerintah Kota Granada, karena di situs itu umat Katolik biasa melafalkan Rosario.
“Acara tersebut untuk mereka yang menunjukkan kepercayaannya dan membela kebiasaan, nilai, dan budaya yang diwarisi dari orang tua kita,” bunyi pernyataan partai tersebut, yang dikutip dari Russia Today, Rabu (14/6/2017).
”Memprotes pemerintah kota ini yang dengan tindakan atau kelalaian, telah memberikan izin dan persetujuan ke ruang publik simbolis diambil alih oleh komunitas Muslim,” lanjut pernyataan Partai Vox.
Tapi, tak semua politisi kota itu menentang. Anggota dewan Partido Socialista Obrero Espanol (PSOE) di Granada, Jemi Sanchez, membela keputusan pemerintah kota.
”Multikulturalisme tidak akan pernah bisa menjadi ancaman, itu adalah nilai tambah,” tulis dia di Facebook.
”Untuk pertama kalinya, Kota Granada mendukung komunitas Muslim-nya untuk merayakan Ramadan di Triumph (taman),” lanjut dia.”(Ini adalah sesuatu) yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membawa kita lebih dekat dan membuat kita lebih setara.”
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar