Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- K abar duka datang biara susteran tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) yang terletak Jalan Trans Mbay-Maumere. Biara y...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.Com - Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia menyelenggarakan diskusi politik Seri 4 sec...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjanjikan akan menyiapkan penginapan alternat...
-
Matakatolik.com - Oktober 2016 lalu, Vatikan mengeluarkan aturan baru yang melarang setiap umat Katolik menyimpan abu dari sisa pemb...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...

Tercapai Kesepakatan, Kepemilikan Saham Indonesia di Freeport Meningkat
Matakatolik.Com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya telah menerima laporan bahwa salah satu BUMN PT. Inalum (Persero) telah mencapai kesepakatan awal dengan PT. Freeport terkait kepemilikan saham nasional di perusahaan tambang emas terbesar di Tanah Air.
“Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita, Inalum telah mencapai kesepakatan awal untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah,” kata Presiden kepada jurnalis di Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis, 12 Juli 2018.u
Menurut Presiden, proses negosiasi yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan tersebut memakan waktu kurang lebih 3,5 tahun.
“Inilah 3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot, 3,5 tahun dan sangat intens sekali tapi memang kita kerjakan diam. Karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah,” ujar Presiden.
Dengan kesepakatan awal ini, Presiden berharap nantinya pengelolaan tambang tersebut akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Indonesia. Selain itu, masyarakat Papua juga diharapkan dapat menikmati hasil dengan jumlah dan kondisi yang lebih baik.
"Menurut saya ini sebuah lompatan. Kita harapkan nanti akan mendapatkan income yang lebih besar baik dari pajak, royalti, dividen, dan retribusinya sehingga nilai tambah dari komoditas tambang yang ada di sana betul-betul bisa dinikmati oleh kita. Kepentingan nasional harus dinomorsatukan," ucap Presiden.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar