Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Menag: Pesparani, Momentum Bertemunya Umat Katolik
Ket. Foto: Pengurus LP3KN bertemu Menteri Agama beberapa waktu lalu. (Dok. Humas LP3KN)
Matakatolik.Com – Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin megatakan kegiatan Pesta Paduan Suara Katolik Nasional (Pesparani) bukan hanya untuk perlombaan paduan suara. Namun, yang lebih penting untuk bertemunya seluruh umat Katolik dari berbagai wilayah di tanah air.
“Untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang tentu mengarah ke hal-hal yang positif,” kata Menteri Lukman dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), di Gedung Stovia, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).
Ia mengatakan Kementrian Agama sudah sejak lama menghendaki menyelenggarakan kegiatan Pesparani.
“Sudah sejak lama menghendaki agar dikalangan umat agama Katolik pun bagaimana paduan suara dinyanikan secara nasional,” uja dia.
Ia juga menekankan bahwa Pesparani bukan semata mempertemukan umat Katolik. Namun, bagaimana nilai-nilai agama yang bersumber dari Kitab Suci bisa diaktualisasikan dalam kehidupan setiap hari.
“Tapi yang tak kalah pentingnya bagaimana kita umat beragama memeperkenalkan nilai-nilai agama yang bersumber dari Kitab Suci diterapkan dalam kehidupan setiap hari,” ungkap dia.
Ia bersykur karena tahun 2018 ini Kementrian Agama bisa menyelenggarakan kegiatan Pesparani. Menurut dia Pesparani adalah kegiatan bersejarah.
“Alhamdulilah, kita merasa bersyukur pada tahun ini bisa menyelenggarakan kegiatan tingkat nasional yang pertama. Tahun ini untuk pertama kalinya. Kita sedang memebuat sejarah,” katanya.
Menurut Menteri Lukman kegiatan Pesparani juga muncul dari keberagaman bangsa Indonesia. Ia menilai agama dalam konteks Indonesia memiliki kekhasan tersendiri. Sebab, apa pun etnis, budaya dan agama kita, tapi tetap bersatu dalam bingkai Pancasila.
“Apa pun agama yang dipeluk, kita dikenal tidak saja sesama kita di nusantara ini, tapi juga oleh dunia sebagai bangsa yang religius dan agamais,” ungkapnya.
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) adalah lembaga yang dibentuk oleh Menteri Agama untuk mengadakan Pesparani Katolik tingkat Nasional. Sementara di tingkat daerah dibentuk LP3KD.
Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) akan digelar di kota Ambon, Maluku pada tanggal 26 Oktober hingga 2 November 2018. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 8.000 peserta dan undangan dari 34 provinsi.
(Matakatolik – Ervan Tou)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar