Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- K abar duka datang biara susteran tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) yang terletak Jalan Trans Mbay-Maumere. Biara y...
-
Matakatolik.com- Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci. Adapun warna liturgi tersebut, yaitu: ...
-
Matakatolik.Com - Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia menyelenggarakan diskusi politik Seri 4 sec...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjanjikan akan menyiapkan penginapan alternat...
-
Matakatolik.com - Oktober 2016 lalu, Vatikan mengeluarkan aturan baru yang melarang setiap umat Katolik menyimpan abu dari sisa pemb...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Buka Workshop Pengurus Lembaga Pendidikan Katolik
Ket. Foto: Peserta workshop foto bersama dengan Kepala Kanwil Kemenag Sulteng dan Pembimas Katolik.
Matakatolik.Com - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tengah, Rusman Langke membuka secara resmi kegiatan workshop pengurus lembaga pendidikan katolik di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng tahun 2018, Selasa, 4 September di salah satu Hotel di Kota Palu.
Rusman dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat positif dalam rangka membina generasi muda kita ke depan. Bahwasannya, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membangun serta mempererat persaudaraan. Kemudian kegiatan ini juga untuk menyamakan persepsi tentang perlunya pendidikan agama bagi kita umat yang beragama.
Melalui kegiatan ini kata Rusman diharapkan peran serta tokoh agama Katolik untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi pemerintah.
"Mari kita bangun kerja sama dalam usaha peningkatan pendidikan agama bagi umat yang beragama," imbuhnya.
Rusman menuturkan, penyajian pelajaran agama masih sering disajikan secara formalistik. Lebih prihatin lagi ada keluhan bahwa ada guru agama yang eksklusif, berpikiran sempit. Fakta mengungkapkan bahwa banyak murid menerima pelajaran agama yang tidak sesuai dengan ajaran agamanya. Hal tersebut terjadi karena tidak tersedianya guru agama. Program sertifikasi saat ini belum menjangkau seluruh guru agama.
"Peran tokoh agama sangat penting. Sejak adanya Undang - Undang (UU) Sisdiknas, Kemenag memberikan dorongan dan memfasilitasi kegiatan keagamaan semua agama yang diakui di indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Zakatias Sesa, S.Fil selaku Panitia Pelaksana kegiatan mengatakan, bahwa tema kegiatan ini adalah pendidikan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter Pancasila melalui penanaman nilai-nilai dasar iman Katolik.
Kegiatan ini dihadiri 70 peserta yang terdiri dari Pastor Paroki se Sulawesi Tengah, Frater, Suster, tokoh masyarakat Katolik, utusan Dewan Pastoral Paroki dan guru-guru agama Katolik.
Zakarias Sesa menyebutkan, bahwa kegiatan ini latar belakangnya adalah UU Sisdiknas, tindaklanajut hasil workshop tahun 2017, belum optimalnya pelayanan pendidikan agama Katolik di Sulawesi Tengah. Kemudian, minimnya jumlah guru Katolik di Sulawesi Tengah masih menjadi masalah. Sehingga Siswa/siswi Katolik baik di sekolah negeri maupun swasta tidak terlayani dengan baik.
"Olehnya, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah diskusi yang tepat untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Selain itu diharapkan juga melahirkan rekomendasi penting baik kepada Keuskupan maupun pemerintah," imbuhnya.
Zakarias yang juga Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero itu menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatan kualitas pelayanan pendidikan katolik di Sulawesi Tengah, baik di sekolah swasta maupun sekolah negeri.
Adapun Pemateri yang mengisi kegiatan ini adalah Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Kepala Kakanwil Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Uskup Keuskupan Manado, Pastor Vikep Palu dan Vikep Luwuk, serta Dosen dari Universitas Tadulako.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar