Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Artis kenamaan Ruben Onsu mengaku siap menjadi orang tua penyanyi cilik asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Betra...
-
Matakatolik.com -Jangan anggap remeh air suci. Air berkat yang telah diberkati pastor adalah air suci yang telah diberkati Tuhan. Penga...
-
Matakatolik.com - Paus Fransiskus menunjuk Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo sebagai salah satu Kardinal, sebagaimana dikutip dar...
-
Matakatolik.com -Dalam rangka mendorong partisipasi kaum milenial dalam Pemilu 2019, KOKAPPI (Komite Ormas Katolik Peduli Pemilu) yang te...
-
Matakatolik.com -Hari Ini, 57 Kelompok kuliah Kerja Nyta (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesi...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
Matakatolik.com -Sebanyak 677 mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengawali kuliah tahun akademik 2019/2020 dengan kegiatan pen...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati Matakatolik.com -Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia meminta seluru...

Pesparani Simbol Kerukunan
Matakatolik.Com - Ketua Majelis Ulama Provinsi Maluku H. Abdullah Latuapo menilai PESPARANI di Maluku bukan sekedar perayaan umat Katolik saja. Namun, kegiatan Pesparani merupakan kegiatan seluruh umat agama yang ada di Maluku.
Menurut dia, Pesparani adalah simbol kerukunan antarumat beragama. Dari Maluku untuk Indonesia.
“Kebersamaan ini sudah terjalin sejak MTQ dan PESPARAWI di Ambon yang melibatkan semua agama. Sewaktu MTQ digelar kontingen dari Provinsi Banten malah tinggal di kediaman Uskup Keuskupan Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC,” kata H. Abdullah Latuapo dalam keterangan pers yang diterima Matakatolik.Com, Selasa, (15/10/2018).
Pendapat ini dibenarkan oleh Mgr. Mandagi. Umat Katolik telah terlibat aktif dalam penyelenggaran MTQ dan PESPARAWI yang berlangsung dengan sukses. Kerja sama ini terus terjalin dalam PESPARANI di Ambon.
Kelompok umat beragama lain, termasuk Islam dan Protestan, terlibat dalam penyelenggaraan PESPARANI.
Keterlibatan ini nampak dari gedung-gedung yang digunakan untuk kegiatan PESPARANI bukan hanya milik Gereja Katolik saja. Melainkan milik agama lain dan pemerintah daerah.
Bangunan milik Gereja Protestan yang digunakan adalah Gedung Baileo Oikumene, Gedung Cristian Center.
Islamic Center milik umat Islam digunakan untuk seminar dan musyawarah nasional.
Sementara milik Gereja Katolik yang dipakai adalah aula St. farnsiskus xaverius, Gedung Chatolic Center.
Aset pemerintah daerah yang digunakan antara lain Lapangan Merdeka, Kantor Gubernur Maluku, Lapangan Polda Tantui Gedung Balieo Siwalima, dan Gedung Taman Budaya.
Umat Katolik yang menjadi panitia PESPARANI sendiri hanya berjumlah 10 persen. Sisanya umat beragama lain.
"Jadi ini sungguh PESPARANI ini mau mewartakan kepada dunia bahwa betapa Indonesia menekankan kerukunan antar umat beragama,” ujar Mgr. Mandagi.
Matakatolik - Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar