Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Home
Mimbar KAJ
Romo Magnis Suseno : Jelang Pilpres 2019, Gereja Harus Bersih dari Aktivitas Politik
Romo Magnis Suseno : Jelang Pilpres 2019, Gereja Harus Bersih dari Aktivitas Politik
Matakatolik.Com - Tokoh Agama Katolik Romo Franz Magnis Suseno mengharapkan agar umat Katolik tak melakukan aktivitas politik di Gereja.
Dikutip Tribunnews.Com, ia mengungkapkan, Gereja harus bebas dari kegiatan yang menyatakan arah politik tertentu atau mendukung salah satu kandidat di Pilpres 2019.
"Saya sendiri sangat mengharapkan bahwa tidak ada aktivitas politik. Jadi saya misalnya mengharapkan bahwa dalam gereja-gereja umat saya, umat katolik tidak ada yang membuat, menyatakan kita harus memilih Presiden Jokowi atau kita harus memilih Pak prabowo, itu tidak perlu," tegas Budayawan senior itu.
Romo Magnis menyarankan masyarakat untuk menggunakan hak pilih dalam pesta demokrasi mendatang.
Meski demikian, ia mengatakan tidak perlu rasanya seorang Pastor, Pendeta, maupun Kiai, mendorong atau mengiring umat pada pilihan tertentu.
"Menurut saya juga di demokrasi jangan golput kita harus memakai kesempatan itu dan menyatakan pendapat itu oke, tapi tidak perlu seorang pastor, pendeta ataupun ulama lalu mengatakan kalian harus pilih ini atau itu serahkan saja pada masyarakat sendiri," jelas guru besar Ilmu Teologi ini.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar