Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Amuba Surati Kapolri, Terkait Pembunuhan Satu Keluarga Di Bekasi
Ket. Foto: Satu Keluarga Korban Pembunuhan.
Matakatolik.Com-Pembunuhan sadis yang menghabiskan nyawa satu keluarga di Pondok Melati, Kecamatan Bekasi-Jawa Barat mendapat tanggapan dari banyak pihak.
Advokat Muda Batak (Amuba) meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
Gaban Diperum Nainggolan (38) bersama sang istri, Maya Boru Ambarita (37) juga dua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) ditemukan tewas bersimbah darah di tempat tinggal mereka, Jalan Bojong Nangka II, .RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Selasa pagi, 13/11/2018.
Ketua Umum Amuba, Jhohanes Situmorang, meminta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas masalah pembunuhan ini.
"Kami dari Advokat Muda Batak merasakan duka mendalam atas pembunuhan itu. Kami meminta Kapolri beserta jajarannya mengusut tuntas pembunuhan itu. Ini kekejian dan kebrutalan yang harus dihentikan. Stop. Tidak boleh terulang lagi, ujar lulusan Hukum Atma Jaya-Jogyakarta ini, Kamis, 15/11/2018.
Dia yakin jika aparat kepolisian serius dapat mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan sekeluarga.
Amuba, jelas pengacara muda Katolik ini, telah menyurati Kapolri agar mengusut tuntas kasus tersebut dan menegakkan hukum setegak-tegaknya sesuai sesuai amanat pasal 1 ayat 3 UU 1945.
“Kami menyatakan sikap mendukung, serta turut mengawal kepolisian agar menemukan titik terang menangkap pelaku dan menyelesaikan secara tuntas dengan mengungkap fakta pembunuhan tersebut yang sebenarnya,”"ujar advokad muda berbakat kelahiran Batak ini.
Ket foto: Ketua Amuba, Jhohanes Situmorang.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, sampai saat ini, sudah ada 10 orang saksi yang diinterogasi, termasuk mengamankan beberapa barang yang diduga berkaitan dengan kejadian tersebut.
"Baju korban. Semua yang ada kaitannya kami jadikan barang bukti. Ya ada banyak, tidak bisa saya sampaikan semuanya. Yang penting ada kita kumpulkan," kata Kombes Pol Argo di Polda Metro Jaya, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu kemarin (14/11).
Ia mengatakan, saksi-saksi yang diperiksa merupakan keluarga, tetangga, dan pihak-pihak yang mengetahui kejadian tersebut.
Nort-Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar