Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
PMKRI Gelar Sarasehan Dan Deklarasi Pemuda Bangun Bangsa
Matakatolik.Com-Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menggelar Sarasehan dan Deklarasi Pemuda Indonesia Membangun Bangsa pada sabtu, 10 November 2018 di Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat.
Hadir sebagai narasumber dalam Sarasehan dan Deklarasi tersebut Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago; Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Robaytullah Kusuma Jaya; Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Najih Prastiyo. Hadir juga sebagai keynote speaker dari Kasubdit Keamanan Khusus Baintelkam Polri, Rato Kuncoro, SIK.
Sarasehan dan Deklarasi ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Yang diperingati setiap tanggal 10 November. Sarasehan dan deklarasi ini membahas tiga poin penting: Pancasila di tengah infiltrasi Ideologi asing, fenomena hoax, dan wacana menuju revolusi industri 4.0.
Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, dalam paparannya menyebutkan,”Pemuda merupakan satu kekuatan penting yang menopang keberlanjutan
perjalanan negara-bangsa Indonesia. Beragam persoalan yang menggerogoti
kehidupan negara-bangsa Indonesia hari-hari ini tetap membutuhkan peran
serta pemuda Indonesia dalam menyikapinya. Pemuda Indonesia
perlu mengkonsolidasikan kekuatannya bagi pembangunan bangsa dan
membendung segala bentuk gerakan dan aksi yang kontraproduktif dengan
wacana kebangsaan Indonesia.”
Kemudian, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Najih Prasetyo melihat fenomena hoax sebagai ancaman bagi pemuda Indonesia. “Tantangan pemuda Indonesia saat ini adalah bagaimana menghindari paham radikalisme dengan cara menghindari berita-berita yang tidak jelas sumbernya.” Untuk narasi krisis multikulturalisme ia berpandangan bahwa pluralisme merupakan akar berdirinya bangsa Indonesia sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi.
Menanggapi fenomena hoax, ia menambahkan bahwa salah satu penyebab rentannya generasi muda Indonesia terpapar berita hoax adalah rendahnya budaya membaca.
Selanjutnya, Ketua DPP GMNI, Robaytullah Kusuma Jaya, beranggapan diskursus tentang Pancasila dan Nasionalisme harusnya tidak lagi dilakukan saat ini karena sudah dilakukan oleh para pejuang serta pencetus teori tentang dasar Negara Indonesia di tahun 1945. Yang terjadi hari ini harusnya adalah bagaimana mengimplementasikan dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur pancasila tersebut.
Ia menambahkan, generasi muda harus mampu memfilter mana berita hoax dan mana berita yang harus kita telaah.
Pemuda harus bisa menyinkronkan pemikirannya yang Pancasilais dengan keberadaannya sebagai generasi milenial.
Ratno Kuncoro yang hadir sebagai keynote speaker dari keamanan Khusus Baintelkam Polri mengungkapkan Indonesia terkhusus pemuda harus segera meningkatkan rasa nasionalisme untuk bisa meredam ideologi asing yang membahayakan bangsa Indonesia,
Sama mengabdi untuk kepentingan bangsa,
Kemudian ia menambahkan tantangan Pilkada tidak harus dijadikan sebagai ajang perpecahan akan tetapi harus mengacu pada ajang beradu gagasan demi kemaslahatan bangsa untuk terciptanya kedamaian dan keamanan nasional.
Sarasehan ini ditutup dengan pembacaan Deklarasi Pemuda Indonesia Membangun Bangsa oleh Ketua Presidium PP PMKRI.
Nort-Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar