Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Gereja Katedral Samarinda Diresmikan
Umat Memenuhi Gereja Katedral Samarinda.
Matakatolik.com- Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda diresmikan. Acara peresmian dipimpin langsung Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, Selasa (30/4/2019).
Gereja yang beralamat di Jalam Jenderal Sudirman Samarinda Kalimantan Timur ini dibangun di lahan yang sama dengan gereja sebelumnya.
“Bangunan lama sudah tidak layak dan tidak representatif, dalam menampung kebutuhan umat Katolik beribadah,” Kata Pastor Paroki Katedral Samarinda, RD Moses Komela Avan.
Ia mengatakan Gereja Katedral lama dibangun sebagai gereja Paroki Samarinda pada tahun 1953. Kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral pada saat Keuskupan dibentuk pada tanggal 3 Januari 1961.
"Katedral lama, bangunannya sudah tua. Sudah mulai rapuh dan memerlukan pemugaran secara menyeluruh," kata Romo Moses.
Pembangunan Gereja Katedral Samarinda dimulai sejak Juli 2017. Pembangunan diawali proses pembongkaran total Gereja Katedral yang lama dan penataan lahan.
Meski belum diresmikan, sejak awal tahun 2019 bangunan fisik Gereja sudah bisa difungsikan.
Dimana pada Kamis 14 September 2017, Gubernur Kaltim saat itu, Awang Faroek Ishak membuka Ground breaking pembangunan Gereja Katedral.
Bahkan umat Paroki sudah bisa merayakan Paskah di Katedral Samarinda pada pertengahan April 2019.
Lebih lanjut RD Moses mengatakan daya tampung Gereja Katedral lama juga sangat terbatas. Sebab hanya 800 tempat duduk.
Umat semakin tidak nyaman. Khususnya pada Misa hari minggu dan hari raya.
"Gereja yang lama itu tidak nyaman karena saat hari besar, umat membludak hingga badan Jalan Sudirman Samarinda," ucapnya.
Tampak Luar (Depan) Gereja Katerral Samarinda.
Menurut Romo Moses Gereja Katedral yang baru ini lebih representatif. Dan bisa menampung banyak umat.
Gereja Katedral baru ini terdiri dari tiga lantai, basemen, lantai utama, dan balkon.
"Lantai utama menjadi inti ruangan Gereja dengan kapasitas 1.208 tempat duduk. Di lantai dua (balkon), difungsikan untuk tempat duduk umat yang dapat menampung 706 orang, serta sebagai ruang kontrol Sound System,” ungkapnya.
Acara persemian Gereja Katedral Samarinda berlangsung pukul 14.00 Wita.
Ribuan umat hadir dalam Misa Kudus ini.
Hadir pula Menteri ESDM Ignasius Jonan. Ia mewakili tokoh agama katolik Indonesia.
Selain itu hadir pula Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia Eusabius Binsasi. Ia hadir bersama istrinya Susana Suryani Sarumaha.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar