Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Bimo Prakoso: Hukum Koruptor Tanpa Pandang Bulu
Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso
Matakatolik.com-Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso, mendukung langkah pemerintah untuk menghukum koruptor seberat-beratnya. Sebab, perkara tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini sudah termasuk kategori Extra Ordinary Crime atau kejahatan luar biasa.
“Kita mendukung langkah pemerintah untuk memberantas korupsi. Menghukum koruptor tanpa pandang bulu. Sebab, korupsi juga berdampak luas dan dapat menyengsarakan hidup masyarakat banyak,” kata Bimo di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2019).
Ia meminta agar masyarakat turut mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum lainnya untuk menindak tegas siapa pun pelaku korupsi.
“Masyarakat harus ikut melapor jika ada dugaan korupsi yang dilakukan di tengah masyarakat,” kata pensiunan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini.
Menurut dia, partisipasi masyarakat dapat membatasi ruang gerak koruptor.
“Masyarakat harus bisa melakukan deteksi awal. Ini sangat penting agar korupsi bisa diatasi dengan baik,” ujar alumni Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA ini.
Solusinya, kata Bimo, melakukan pencegahan kepada pihak-pihak yang ingin korupsi.
“Paling bagus bagaimana mencegah supaya tidak berpikiran untuk korupsi,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pendidikan anti korupsi mulai ditanamkan di bangku pendidikan. Bila perlu mulai dari pendidikan dasar.
Bimo mengaku prihatin dengan banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Apalagi dilakukan oleh pihak penegak hukum.
Pada kesempatan yang sama ia menegaskan Yayasan Trisakti juga ikut memberantas korupsi.
Di Yayasan Trisakti, kata Bimo, dilakukan pemeriksaan setiap tahun, baik pemeriksaan oleh pihak internal maupun eksternal.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar lembaganya tak terinfeksi virus korupsi.
“Kami sangat tegas dengan korupsi. Yayasan Trisakti selalu melakukan audit. Apalagi Yaysan Trisakti adalah lembaga pendidikan tempat belajar generasi masa depan bangsa,” pungkas dia.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar