Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Menag Ajak Sampaikan Ceramah dengan Cinta
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, saat memberikan sambutan.
Matakatolik.com-Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, mengajak pemuka agama untuk menyampaikan ceramah atas dasar cinta dan kedamaian. Hal ini bertujuan untuk membumikan atau mengejawantahkan esensi nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Mari kita isi syiar keagamaan kita dengan lebih mengolah rasa. Mari kita banjiri dunia dakwah kita dengan contoh bukti nyata dan teladan baik," kata Menag saat membuka Hari Pentakosta Nasional di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (11/06/2019).
Menag mengatakan hal ini sejalan dengan moderasi beragama yang dalam tiga tahun terakhir terus didengungkan oleh Kementerian Agama.
Untuk itu ia mendorong agar senantiasa disuarakan ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia.
"Moderasi beragama saat ini tidak hanya diperlukan dalam konteks Indonesia, melainkan juga konteks global," ujar Menag.
Faktor ini, juga mendorong Kementerian Agama untuk mengajukan pengarusutamaan moderasi beragama dalam RPJMN 2020-2024.
Menurut Menag, atas dasar cinta dan kedamaian pemuka agama mampu berada di garda terdepan saat bangsa Indonesia menghadapi penjajahan dan ketidakadilan.
Ia berharap agar peran ini harus selalu disadari oleh pemuka agama.
Apalagi, kata dia, masyarakat Indonesia tak menyangkal peran pemuka agama yang sangat signifikan dalam tumbuh kembangnya kehidupan keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan di Indonesia.
"Pemuka agama adalah mereka yang tidak saja hatinya bergetar ketika ayat-ayat Tuhan dibaca dan didengar, tapi juga tergelitik saat agama, bangsa, dan kemanusiaan terusik," ujarnya.
Ia mendorong agar ada upaya serius untuk terus menerus menebarkan ajaran agama yang melindungi dan menjunjung tinggi harkat, derajat, dan martabat manusia, terutama di media sosial.
"Mari kita isi ruang-ruang publik dan media sosial kita dengan hal-hal positif yang penuh hikmah," ajak Menag.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar