Matakatolik.com-Memperingatan 69 tahun pecahnya Perang Korea yang terjadi pada 1950-53, para uskup Korea Selatan dan 20.000 umat Katolik berdoa untuk perdamaian di semenanjung Korea yang terpecah.
Misa khusus pada 25 Juni di Peace World Park di Imjingak,
dekat zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan
diselenggarakan oleh Komite Rekonsiliasi Konferensi Rakyat Korea dari Konferensi
Waligereja Korea (CBCK).
Misa ini dipimpin oleh Kardinal Andrew Yeom Soo-jung dari
Seoul, juga administrator apostolik Pyongyang di Korea Utara.Uskup Agung Alfred Xureb, nuncio apostolik Korea, Uskup Agung Kwangju Hyginus Kim Hee-jong dan Uskup Agung Thaddeus Cho Hwan-kil dari Daegu turut merayakan Misa pertama nasional untuk perdamaian selama delapan tahun.
Misa dengan tema “Diberkatilah para pembawa damai,”
komite waligereja merilis surat yang meminta semua orang Korea untuk
menghindari perjuangan dan konfrontasi dan mencari perdamaian.
“Kita perlu melakukan dialog antara kedua Korea dan umat
beriman harus mendukungnya,” kata Uskup Peter Lee Ki-heon dari Uijeongbu, presiden
komite, dalam surat itu sebagaimana dilansir oleh indonesia.ucanews.com, Rabu, 26/6/2019.
Dia meminta juga bahwa
pemerintah Korea Selatan harus terus menawarkan bantuan kemanusiaan kepada
Korea Utara dan pertukaran antar-Korea.
Dalam homilinya, Uskup Agung Kim, meminta para pemimpin
kedua Korea untuk bekerja demi tujuan bersama rakyat Korea, untuk rekonsiliasi
dan kemakmuran daripada kebanggaan pribadi atau tujuan politik mereka.
“Untuk perdamaian, seharusnya tidak ada prasyarat. Kita
perlu membersihkan sejarah yang menggunakan kekuatan senjata terhadap satu sama
lain. Saya berharap tahun 2020, peringatan ke-70 Perang Korea, akan membawa
penandatanganan penghentian perang dan kesepakatan untuk perdamaian. Perang
berakhir dengan gencatan senjata, meninggalkan semenanjung secara teknis masih
berperang, ”katanya.
Kardinal Yeom saat
membuka Misa, mengatakan seluruh Gereja Katolik termasuk Paus Fransiskus sedang
“berdoa agar benih perdamaian ditanam dalam sejarah kita yang menyakitkan.”
Dia menambahkan: “Mari kita persembahkan Misa ini untuk
mereka yang telah meninggal dan dikorbankan dalam Perang Korea. Khususnya, mari
kita mengenang keluarga-keluarga yang terpisah dan orang-orang terlantar yang
masih menderita karena perang.”
Matakatolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar