Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Handojo Budhisedjati: Intoleransi Mengganggu Keutuhan Bangsa
Matakatolik.com-Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan intoleransi merupakan salah satu persoalan yang berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu harus dilawan secara bersama-sama.
“Intoleransi yang marak muncul seperti sikap intoleran terhadap perbedaan baik agama, etnis, pendapat dan perbedaan politik berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat,” ucap Handojo dalam Diskusi Politik Vox Point Indonesia bertajuk 'Jokowi Awal Periode Ke-2', di Sanggar Prathivi Building, Jalan Pasar Baru Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/).
Handojo mengungkapkan intoleransi menjadi sorotan penting awal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Isu SARA saat ini menjadi polemik dimana-mana di Tanah Air. Di sisi lain Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi toleransi karena berideologikan Pancasila. Sementara itu UUD 1945 juga menjamin setiap warga negara untuk memeluk agamanya masing-masing.
"Di Karimun, Kepulauan Riau, Gereja Katolik Paroki Santo Joseph di tolak oleh sekelompok ormas. Mereka menolak IMB gereja yang sudah berdiri sejak 1928. Ini adalah contoh nyata intoleransi masih terjadi di Indonesia," kata Handojo.
Ia juga menyebut di Sulawesi Utara juga terjadi pengerusakan sebuah bangunan di perumahan Griya Agape, Tumaluntung dimana umat muslim beribadah di sana. Menurutnya perbuatan oknum tersebut pada dasarnya sudah bertentangan dengan nilai-nilai toleransi sehingga negara harus hadir.
"Itu yang menjadi catatan bagi Jokowi-Amin, sehingga ke depannya pemerintah harus lebih tegas lagi terhadap kelompok-kelompok yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila," tegasnya.
Handojo juga menyebut pemerintah saat ini sedang dipusingkan berbagai persoalan yang sulit terurai mulai dari Virus Corona, Harun Masiku yang tidak tahu keberadaannya. Kemudian Kasus PT. Asuransi Jiwasraya, PT. Asabri, banjir Jakarta hingga Omnibus Law. Sederetan persoalan tersebut menjadi pekerjaan berat pemerintah ke depan.
"Diharapkan dalam menghadapi persoalan tersebut, pemerintah tidak boleh salah langkah dalam mengambil keputusan. Salah sedikit bisa membahayakan bagi kondisi bangsa dan roda pemerintahan itu sendiri," bebernya.
Meski demikian Handojo tidak menampik keberhasilan Jokowi dalam pembangunan di Tanah Air. Ia mengakui saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan pemerataan pembangunan di Tanah Air.
"Jangan sampai berbagai polemik yang memusingkan pemerintah saat ini seperti kasus SARA hingga korupsi membuat langkah pemerintah terhambat. Tapi kita tetap optimis pemerintah dengan segala upaya dan niat baik bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang kita hadapi saat ini," pungkas Handojo.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar