Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Gerakan Peduli Lamaholot Mengapresiasi Pembatalan Prosesi Semana Santa
Matakatolik.com-Gerakan Peduli Lamaholot mengapresiasi langkah yang diambil oleh Keuskupan Larantuka dalam melakukan pembatalan Prosesi Semana Santa Tahun ini. Koordinator Gerakan Peduli Lamaholot Asis Wayongnaen menjelaskan pembatalan upacara tradisi religi yang dijalankan tiap tahun dan diikuti umat Katolik dari seluruh penjuru dunia ini merupakan tindakan kemanusiaan di tengah merebaknya wabah corona.
"Pembatlan Upacara Semana Santa tidak bisa dielakkan. Kita digerogoti virus yang sangat ganas dan mematikan yakni Covid 19 yang mampu menelan banyak korban. Penyebaran virus ini tidak hanya terjadi di luar negeri tapi juga di Indonesia dimana korbannya terus bertambah," kata Asis.
Ia menambahkan langkah preventif yang dilakukan oleh Keuskupan Larantuka dan Pemerintah Daerah Flores Timur sudah tepat. Pihak gereja dan pemerintah baik pemerintah daerah, pusat hingga provinsi telah melakukan koordinasi dengan baik.
"Ini layak diapresiasi karena telah menjaga dan menyelamatkan banyak nyawa manusia ," bebernya.
Asis menilai keputusan yang diambil oleh Yang Mulia Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr dan Pemerintah Daerah ini merupakan keputusan yang berat. Prosesi Semana Santa telah menjadi sejarah di Keuskupan dan di daerah ini serta telah dikenal di seluruh dunia.
Ia mengakui dalam hati keci masyarakat Flores Timur tentu saja berharap untuk terlaksananya Prosesi Semana Santa ini. Namun kondisi wabah corona yang telah menjadi pandemi global sangat tidak memungkinkan.
"Semoga kita semua mampu menjaga kesehatan dan mematuhi arahan yang berlaku sehingga mampu mematikan penyebaran virus Covid 19 ini," tutupnya.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar