Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Vox Point Indonesia Soroti Data Penerima Bansos
Matakatolik.com-Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menyoroti permasalahan terkait penyaluran bantuan sosial di masa pandemi covid-19. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dinilai belum valid sehingga perlu diperbaharui agar bansos tepat sasaran.
“Inilah persoalan yang terjadi, yakni tidak adanya kesesuaian data milik pemerintah sehingga banyak bantuan sosial tidak tepat sasaran,” ujar Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, yang tampil sebagai narasumber dalam Diskusi Politik (Dispol) Vox Point Indonesia Seri 16 melalui zoom meeting, Kamis (28/5).
Ia menyebut tidak adanya sinkronisasi dan update data di pemerintah menyebabkan penyaluran bansos itu tidak tepat waktu dan salah sasaran. Bahkan, kata dia, ada warga yang mestinya tidak berhak mendapat bantuan tapi malah menerima.
“Sehingga yang dibutuhkan saat ini adalah pemerintah dari tingkatan paling bawah merevisi dan mengupdate kembali data penduduk, sehingga bantuan apa pun dari pemerintah tepat sasaran,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Handojo, Vox Point Indonesia telah meminta semua jajaran pengurus baik di tingkat nasional, daerah dan wilayah untuk ikut memantau, memonitor masalah bansos serta mengusulkan perbaikannya kepada pihak yang tepat.
“Vox Point Indonesia harus ikut kawal, bisa langsung ke para pengurus di lingkungan yang mendata atau ke Ketua RT dan RW. Kami berharap data-data warga penerima bansos sesuai yang diinginkan Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Handojo mengungkapkan persoalan yang ditemukan yakni sering terjadinya benturan kebijakan, tidak ada sinkronisasi antar kementerian, antar pemerintah pusat dan daerah. Sehingga membuat masyarakat bingung.
Ia menyebut pandemi Covid 19 mestinya menjadi momentum yang baik untuk berkolaborasi dan saling tolong menolong, bukan malah saling menjatuhkan.
“Sebenarnya bantuan sosial dari pemerintah sangat mulia karena tujuannya jelas untuk bantu warga. Tapi, diduga ada pihak tertentu yang ingin memanfaatkan dengan mengklaim sebagai bantuan yang berasal dari kelompok tertentu. Kemudian tidak adanya. Ini sesungguhnya yang sangat merugikan kredibiltas Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Untuk itu Vox Point Indonesia memberikan rekomendasi agar bantuan sosial harus dikelola berdasarkan lima pilar yang disingkat TARIF yakni Tranparan, Accountable, Resposibilty, Independency, Fairness.
Dispol ini mengangkat tema: Bansos Pandemi Covid -19, Bencana atau Berkah? Yang dihadiri tiga narasumber yakni Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati, Pengamat Sosial Politik Ray Rangkuti dan Tim Teknis Menteri Sosial RI Restu Hapsari.
Peserta adalah para pengurus dan anggota Vox Point Indonesia dari seluruh Indonesia dan masyarakat umum. Acara ini ditayangkan secara langsung melalui Hidup TV.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar