Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
50 Peneliti Pastoral Meneliti Peran Gereja di Keuskupan Ruteng
Matakatolik.com- Tim Riset Pastoral Integral Keuskupan Ruteng sedang melakukan riset mengenai “Peran Aktif Gereja dalam Meningkatkan Sumber Daya Katolik di Wilayah Keuskupan Ruteng”, secara resmi dimulai hari ini, Senin, 15 Juni 2020 bertempat di Gedung Utama Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng. Riset pastoral integral ini menghadirkan beberapa peneliti yang mengafirmasi Sinode III Keuskupan Ruteng.
Berdasarkan laporan yang diterima Matakatolik,com tujuan dari riset ini adalah mendapatkan peta masalah dan konsep solusi peningkatan sumber daya katolik di wilayah Keuskupan Ruteng sebagai bahan dasar penyusunan peta jalan (road map) Gereja Keuskupan Ruteng pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
"Sementara tujuan khususnya; mendapatkan peta masalah dan konsep solusi peningkatan sumber daya dalam bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat; ekonomi dan pariwisata; lingkungan hidup; sosial, budaya dan politik dan pastoral gereja," kata laporan itu.
Lebih lanjut riset ini akan bermanfaat bagi sumber daya kekatolikan di keuskupan Ruteng, memberikan masukan kepada pihak keuskupan dalam mengambil kebijakan dan juga menyoroti kebijakan pemerintah daerah dan sewasta di wilayah Keuskupan ini.
"Beberapa manfaat riset ini diantaranya pertama, memberikan informasi data komprehensif, holistik, akurat dan valid terkait dengan kondisi sumber daya kekatolikan yang ada di wilayah keuskupan Ruteng; kedua, memberikan masukan kepada pihak keuskupan Ruteng dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis reksa pastoral yang integral untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang; ketiga memberikan masukan kepada pihak pemerintah daerah dan pihak swasta dalam menetapkan program-program prioritas pembangunan yang berkelanjutan dan menjawabi kebutuhan masyarakat," tulis laporan itu.
Tahap pertama riset ini dimulai presentasi Term of reference (TOR) dari masing-masing divisi. Adapun divisi yang presentasi pada kesempatan ini, yakni bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat; bidang ekonomi dan pariwisata; bidang lingkungan hidup; bidang sosial, budaya dan politik; dan bidang pastoral gereja. Presentasi dilanjutkan dengan masukan dari forum riset yang beranggotakan 50 peneliti.
"Riset ini melibatkan 50 orang peneliti yang merupakan gabungan dari lembaga Unika St. Paulus Ruteng, STIPAS St. Sirilus Ruteng, dan Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng. Para peneliti ini terdiri dari profesor, calon profesor, doktor dan magister yang tamat di luar dan dalam negeri," beber laporan itu.
Ada beberapa simpulan dari tahap awal riset sebagai hasil diskusi paska presentasi:
a. Riset ini menjadi bahan komplementer, sebagai bagian dari upaya mengontruksi peta jalan Pastoral Integral pada masa kepemimpinan Uskup Siprianus di bawah semangat motto "Omnia in Caritate".
b. Sebagai upaya akademik, riset ini dapat menjadi bahan evaluasi, relevansi dan komparasi peta dan implementasi pastoral pasca Sinode III Keuskupan Ruteng. Riset ini akan menjadi afirmasi dan penguatan terhadap hasil sinode III keuskupan Ruteng yang telah berlangsung pada tahun 2014 lalu. Dokumen Sinode akan menjadi sumber skunder dan rujukan dalam membuat evaluasi, relevansi dan komparasi.
c. Riset ini akan menggali isu-isu dan tantangan baru dalam bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat; bidang ekonomi dan pariwisata; bidang lingkungan hidup; bidang sosial, budaya dan politik; dan bidang pastoral gereja. Isu-isu dan tantangan baru ini akan dielaborasi dalam hasil riset dan kajian, yang kemudian menjadi kontribusi dalam pengembangan Pastoral Integral.
d. Riset ini akan merespon isu dan informasi baru yang relevan, aktual dan kontekstual terkait dengan pengembangan Pastoral Integral pada masa mendatang, dengan menyajikan data dan fakta yang valid, akurat, dan komprehensif.
e. Jika dilihat dari kerangka konsep penelitian, bidang pastoral gereja berasosiasi dengan dengan empat bidang yang lain (bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat; bidang ekonomi dan pariwisata; bidang lingkungan hidup; bidang sosial, budaya dan politik). Dalam hal ini, hasil kajian empat bidang ini akan menyentuh fakta dan konteks penerapan pastoral keuskupan Ruteng pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
Penelitian ini menggunakan metode survei, deskriptif kuantitatif dan kualitatif melalui in depth interview dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan instansi terkait, seperti pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.
Secara umum, dalam menjalankannya, penelitian mengikuti tahapan sebagai berikut: Tahap 1, melakukan Focus Group Discussion (FGD) tim peneliti dengan stakeholders; tahap 2, pembentukan tim peneliti berdasarkan bidang kajian; tahap 3, penyusunan instrumen penelitian; tahap 4, pengumpulan data primer dan skunder berdasarkan lima bidang kajian; tahap 5, analisis data; tahap 6, seminar hasil; dan tahap 7, publikasi hasil.
Sementara luaran riset ini: Pertama, tersedianya data komprehensif, holistik, akurat dan valid, secara kuantitatif dan kualitatif mengenai peta kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat; ekonomi dan pariwisata; lingkungan hidup; sosial, budaya dan politik’; dan pastoral gereja; kedua, tersusunnnya dokumen laporan penelitian yang akan didiseminasikan melalui seminar; ketiga, publikasi dalam bentuk buku cetakan sebanyak 100 eksemplar; dan keempat, publikasi pada jurnal terindeks dan jurnal internasional bereputasi (Scopus, Web of Sciences, Copernicus, SINTA 1 sampai 6.)
Riset ini ketuai oleh Prof. Dr. Frans Salesman, SE., M. Kes.; Wakil, Dr. Yohanes S. Lon, MA.; Sekretaris, Dr. Fransiska Widyawati, MA.; Anggota, Dr. Max Regus, S. Fil., MA., Dr. Marianus Mantovanny Tapung, S. Fil., M. Pd.; dan Dr. Fidelis Den.
Turut hadir dalam kegiatan diskusi dan presentasi awal ini, Ketua Yaspar, Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Sektetaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Ketua STIPAS St. Sirilus Ruteng dan Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar