Matakatolik.com-Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat bersama Posko “Omnia in Caritate” membagi sembako untuk kelompok difabel di Panti Bina Ongko Labuan Bajo, Manggarai Barat Flores NTT Minggu, (06/07/2020). Paket Sembako yang diberikan setelah ibadat qmisa hari minggu di Kapela Panti itu berupa beras, mie instan, minyak goreng, gula, dan vitamin.
Uskup Siprianus mengungkapkan rasa bahagia karena bisa datang ke komunitas Panti Bina Ongko pada masa pandemi. Ia juga bersyukur bisa kembali ke Panti ini yang sudah menjadi rumah kedua bagi Uskup Sipriaus.
"Kali ini saya hadir sebagai uskup Ruteng. Sebagai uskup saya tentu merasakan kecemasan umat saat masa pandemi ini, terutama kelompok-kelompok rentan," kata Uskup Siprianus.
Lebih lanjut ia menjelaskan dirinya bersama Posko "Omnia in Caritate" memiliki perhatian khusus kepada kaum difabel pada masa pandemi ini. Bantuan sosial ini merupakan bagian dari tanggung jawab pastoral sebagai seorang gembala.
"Jangan melihat bantuan ini dari kecilnya, tetapi lihat hati kami yang tulus memperhatikan kelompok-kelompok rentan selama masa pandemi ini," jelas Bapa Uskup dalam sambutannya.
Mewakili komunitas panti, Sr. Mariana Yohana mengucapkan terima kasih berlimpah dengan kepedulian dan kehadiran Bapa Uskup berserta posko “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng.
Menurutnya bantuan sosial dalam bentuk sembako ini sudah sangat membantu keseharian hidup panti pada masa pandemi Covid-19 ini. Meskipun sudah ada kebijakan new normal, tetapi dampak pandemi terhadap kehidupan warga panti masih terasa.
"Sekali lagi terima kasih banyak Bapa Uskup dan Posko "Omnia in Caritate". Kami merasakan Gereja Katolik keuskupan Ruteng sungguh telah hadir dalam masa sulit seperti ini, terutama kelompok khusus di sini," beber Sr. Mariana.
Ia mengakui peran Uskup Sipri dalam membantu Panti Difabel Bina Ongko sebenarnya jauh sebelum menjadi Uskup. Uskup Sipri kata dia banyak membantu dengan menghubungkan dengan para donatur.
"Sebelum jadi uskup, Uskup Sipri sudah banyak membantu panti ini dengan menghubungkan kami dengan para donatur. Kami doakan bapa Uskup dan para imam tetap sehat senantiasa," aku Sr. Mariana.
Dalam kesempatan tersebut Romo Max Regus memberikan gambaran singkat tentang lahirnya Posko “Omnia in Caritate”. Nama posko ini diambil dari motto bapa Uskup Siprianus yang ditahbiskan pada tanggal 19 Maret 2020, dan dibentuk satu hari setelah tahbisan Mgr. Siprianus Hormat di Gereja Katedral Ruteng.
"Sesuai dengan semangat mottonya, yakni ‘lakukan semuanya dalam kasih’, Posko bergerak untuk kemanusiaan selama pandemi Covid-19, terutama kepada kelompok rentan seperti para jompo, janda, duda yang berkekurangan, orang dalam gangguan jiwa, kaum orang dengan HIV/AIDS, dan kaum difabel," kata Romo Max Regus.
Menurutnya kelompok-kelompok ini menjadi fokus perhatian kegiatan pemberian bantuan sosial dari posko ini. “Hari ini Posko “Omnia in Caritate” hadir khusus untuk komunitas Panti Bina Ongko. Semoga perjumpaan dan bantuan sosial ini semakin menumbuhkan benih kasih Kristus dalam diri kita semua.
"Sebab, kasih Kristuslah yang memampukan kita untuk bisa melakukan segala sesuatu, termasuk kegiatan bantuan sosial ini. Dan kasih Kristus ini sungguh menyata dalam diri semua orang tanpa terkecuali. Kami berterima kasih untuk perjumpaan kasih ini. Salam kasih dari yang Mulia Bapa Uskup Siprianus kepada komunitas Panti ini,” tambah Romo Max dalam pengantarnya.
Wakil ketua Posko sekaligus Direktur Karitas Keuskupan Ruteng Romo Yuvens Rugi menyampaikan ungkapan terima kasihnya untuk lembaga dan perorangan yang sudah mendukung kegiatan Posko “Omnia in Caritate” selama ini. “Berangkat dari tanggung jawab akan kemanusiaan, tugas Posko “Omnia in Caritate” hanyalah menyalurkan ‘kasih’ saudara-saudara yang memiliki keprihatinan kepada sesama yang berkekurangan dan terdampak wabah Corona ini.
"Kami tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada para pihak ini, baik lembaga maupun perorangan, yang dengan caranya masing-masing mendukung kegiatan posko ini. Semoga umat yang membutuhkannya dapat merasakan kasih Kristus melalui bantuan yang saudara-saudara berikan lewat kami,” imbuh Pastor Yuvens Rugi.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab kemanusiaan bukan saja hanya pada masa pandemi Covid-19 ini. Tanggung jawab kemanusiaan tetap ada, selama masalah kemanusiaan belum ditangani secara baik.
"Uskup Siprianus Hormat sangat konsern dengan masalah kemanusiaan dan lingkungan hidup. Kami di Karitas Keuskupan Ruteng akan mendukung beliau dalam menangani dua masalah penting yang ada di keuskupan Ruteng ini,” tambah RD. Yuvens Rugi.
Kunjungi Rumah AMAN
Setelah dari Panti Bina Ongko, Uskup Siprianus juga mengunjungi komunitas Rumah AMAN yang bertempat di Komunitas SSpS/JPIC Flores Barat, Labuan Bajo. Rumah AMAN merupakan tempat singgah (shelter) untuk korban human trafficking, KDRT, dan korban-korban kemanusiaan lain.
Kunjungi ini disertai dengan pemberian bantuan sosial berupa beras, telur, gula pasir, minyak goreng, sabun cuci-mandi, vitamin, dll. Bantuan ini diterima langsung oleh pimpinan komunitas Suster Yosefin dan akan disalurkan ke anggota komunitas AMAN.
Kunjungan dan bantuan sosial untuk komunitas difabel, Panti Asuhan dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), dan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan yang kesekian kalinya. Pada Mei, Juni dan awal Juli 2020, bersama Bapa Uskup Siprianus, posko mengunjungi sekaligus memberi bantuan sosial kepada kaum difabel di St. Damian Cancar, kelompok difabel di Paroki Langke Majok, Panti Asuhan Wae Peca, ODGJ dan ODHA di wilayah kevikepan Borong.
Untuk diketahui penyerahan bantuan dilakukan oleh Bapa Uskup Siprianus didampingi oleh Sekjen, Romo Manfred Habur, Vikep Labuan Bajo, Romo Rikard Manggu, ketua Posko “Omnia in Caritate”, Romo Max Regus sebagai ketua, Romo Yuvens Rugi sebagai Wakil Ketua sekaligus Direktur Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, sejumlah pejabat keuskupan, sejumlah pejabat kevikepan Labuan Bajo, beberapa imam kevikepan Labuan Bajo, koordinator Posko Kevikepan Labuan Bajo, Rm. Silvi Mongko, Rm. Alo Gambur, para biarawati dari beberapa kongregasi di wilayah Labuan Bajo.
Turut hadir dari Posko "Omnia in Caritate" relawan sekaligus kader awam Katolik Marsel R. Payong dan Marianus Mantovanny Tapung sebagai relawan, dan sejumlah relawan lainnya. Bantuan sembako ini diterima langsung oleh beberapa penyandang difabel, didampingi oleh Provinsial SSpS Flores Barat, Sr. Maria Yohana dan Sr. Angela, serta anggota komunitas lainnya.
Pergerakan Posko “Omnia in Caritate” selama masa Pandemi Covid-19 dan saat memasuki kebijakan new normal, didukung oleh sejumlah lembaga dan perorangan. Lembaga yang secara intens mendukung kegiatan posko sejak awal didirikannya, antara lain: Yayasan St. Paulus Ruteng (Yaspar), Karitas Indonesia (KARINA), Badan Amal Kasih Katolik (BAKKAT) Keuskupan Agung Jakarta, Persekutuan Usahawan Katolik (PUKAT) Jakarta, STIPAS St. Sirilus Ruteng, Yayasan SUKMA Ruteng, Kamunitas Biara SVD Ruteng, Komunitas SMA St. Fransiskus Ruteng, dan organisasi kader awam Katolik Vox Populi Institute (Vox Point) Manggarai.
Selain lembaga, terdapat juga orang-perorangan yang turut mendukung pergerakan Posko “Omnia in Caritate” selama ini.
(Mantovanny Tapung/Tim "Omnia in Caritate")
Editor: Willy Matrona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar