Tampilan wisuda daring Unika St Paulus Ruteng.
Matakatolik.com-Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng, pada Kamis, 12/11 menyelenggarakan upacara wisuda secara daring atau virtual. Upacara wisuda daring ini ditempuh dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Terpantau, berlangsung di Lt. 1 Gedung Utama Unika Santu Paulus, di panggung utama wisuda. Hadir dalam acara ini, Senat Dosen Unika Santu Paulus, Ketua dan Pengurus Yayasan, serta Tim IT Panitia Wisuda. Para wisudawan, orang tua, para dosen, para tamu undangan, termasuk Kepala LLDIKTI VIII mengikuti rangkaian acara wisuda secara virtual melalui video conference aplikasi zoom meeting, juga live streaming yang disiarkan langsung melalui Youtube.
Dr. Yohanes Servatius Lon, Lic., MA, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, dalam sambutannya mengemukakan, “Hari ini kita pantas menyanyikan lagu ‘Mari Bergembira’, ‘Gaudeamis Igitur’, untuk menyatakan perjuangan studimu telah sukses. Kepada para wisudawan, Rm. Jhon, demikian sapaan akrab Rektor Unika Santu Paulus, berharap semoga semua perlakukan akademis dan nonakademis yang diterima dari lembaga Unika Santu Paulus mampu menjadikan alumni yang mandiri, inovatif, kreatif, dan produktif. “Alma Matermu telah membekali Anda dengan kemampuan intelektual, bekal moral dan bekal religius, agar Anda tetap survive di tengah tantangan. Kiranya kekayaan akademis dan nonakademis yang Anda terima dari kampus ini membuat Anda mampu bersaing di era digital yang penuh kompetitif,” harapnya.
Romo Jhon pada kesempatan itu juga menyampaikan penghargaan setingginya kepada para orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya memilih Unika Santu Paulus Ruteng sebagai lembaga formasi diri. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Yayasan Santu Paulus sebagai penyelenggara pendidikan, kepada LLDikti VIII yang selalu membantu Unika menjadi lembaga yang berkembang, Pemerintah Daerah serta DPRD, serta para dosen dan pegawai.
Pada Tahun ini Unika Santu Paulus Ruteng memilih tema wisuda, “Membangun Generasi Unggul yang Siap Mengabdi dan Mengembangkan Keilmuan bagi Masyarakat”. Ledobaldus Rolling Mujur, S. Fil., MM., Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng, dalam sambutannya menguraikan beberapa hal. Menurutnya, ada ada tiga indikator dari karakteristik generasi unggul. Pertama, generasi unggul harus menguasai ilmu pengetahuan. Romo Roling, begitu sapaan beliau, menyatakan, bahwa dunia sekarang menuntut orang menjadi benar-benar ahli di bidang tertentu.
Dr. Yohanes Servatius Lon, Lic., MA dalam sambutan wisuda Unika St Paulus Ruteng (dok panitia).
Walaupun cenderung membuat orang menjadi kurang berpengetahuan di bidang lain, sistem ini telah berhasil melahirkan banyak ahli. Kedua, generasi unggul itu harus unggul dalam moral dan spiritualnya. Dalam hal ini, akhlak menjadi suatu hal yang harus diperlukan. Bagi Romo Roling, akhak mulia harus menjadi cerminan dari spiritual yang hebat, maka generasi unggul harus didirikan dengan akhlak yang baik.
Ketiga, menurutnya, generasi unggul harus memiliki peran sosial yang baik di lingkungannya. “Kita adalah bagian dari solusi kehidupan, bukan bagian dari problem kehidupan. Artinya, generasi unggul bukan pembawa masalah baru di tengah masyarakat yang sudah memiliki sangat banyak masalah. Sebaliknya, generasi unggul hadir untuk membawa cahaya harapan, meskipun mungkin baru seperti cahaya lilin di tengah malam gulita,” urainya.
Sebelumnya, pada pukul 08.00 – 10.00m WITA, bertempat di Lt. 1 Gedung Utama Kampus Unika St. Paulus Ruteng, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng mewisuda 847 wisudawan dan wisudawati. Diketahui ke-847 wisudawan tersebut berasal dari dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidian (FKIP) dan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian (FIKP). Wisudawan dari FKIP terdiri dari 21 wisudawan Prodi Pendidikan Teologi, 51 wisudawan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 277 wisudawan Prodi PGSD, 74 wisudawan Prodi Pendidikan Matematika, 164 wisudawan Prodi PGPAUD dan 174 wisudawan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sementara itu, wisudawan dari FIKP terdiri dari D-III Kebidanan sebanyak 41, S1 Keperawatan berjumlah 24, dan Pendidikan Profesi Ners berjumlah 18.
Jumlah lulusan terbaik (cum laude) dari wisuda Ahli Madya, Sarjana dan Profesi ini berjumlah 66 wisudawan dengan rincan 2 wisudawan dari Prodi Pendidikan Teologi, 2 wisudawan dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 18 dari Prodi PGSD, 7 dari Prodi Pendidikan Matematika, 4 dari Prodi PGPAUD, 7 dari Prodi PBSI, 12 dari D-III Kebidanan, dan 14 dari Pendidikan Profesi Ners.
Pesan Kepala LLDIKTI
Kepala LLDIKTI VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., melalui video conference menyampaikan bahwa saat ini budaya mutu telah menjadi isu sentral dalam pengembangan pendidikan, terutama di jenjang Pendidikan Tinggi. Menurut beliau, mutu tidak lagi hanya menjadi gaya hidup pakai bagi tiap insan yang terlibat dalam pendidikan. Peningkatan kualitas melalui berbagai jalur pendidikan tidak akan pernah berakhir. “Dunia terus bergerak dan berubah begitu cepat. Siapa saja yang tidak mampu mengadopsi dan beradaptasi dengan perubahan, maka akan tergilas atau paling tidak ditinggal oleh perubahan itu. Oleh karena itu, setiap insan, termasuk para wisudawan, yang saat ini diwisuda, wajib untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, terutama kesiapan mental dan berbagi kecakapan sehingga bisa tetap eksis dalam menghadapi dan menikmati gelombang persaingan,” pesannya.
Lebih lanjut, Prof. Astawa menegaskan, “Di era kekinian persaingan tidak hanya terjadi di tingkat pencari kerja saja. Akan tetapi pengelola Perguruan Tinggi tidak luput pula dengan persaingan. Perguruan Tinggi wajib meningkatkan mutu pendidikan secara sistematik dan berkelanjutan. Bahkan, sekarang berbagai peraturan telah diterbitkan oleh pemerintah untuk menjadi acuan atau pedoman dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.”
Ledobaldus Rolling Mujur, S.Fil., MM, Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng dalam sambutan wisuda Unika Santu Paulus (dok Panitia).
Ia menjelaskan, sebagai jawaban atau bukti dari pengelolaan Perguruan tinggi yang berkualitas dapat dilihat dari pencapaian Akreditasi, baik Akreditasi Program Studi maupun Akreditasi Institusi. Pencapaian akreditasi dengan Program Studi dan Perguruan Tinggi tidak dapat terwujud begitu saja, perlu dan butuh kerjasama atau sinergis antara seluruh pemangku kepentingan dari Perguruan Tinggi itu sendiri. Sementara itu, terhadap pemberlakuan berbagai peraturan akan dapat terwujud jika seluruh Civitas Akademika bekerja dengan fokus, serus, lurus, kontinus dan tulus. Pengelola dan Penyelanggara Pendidikan Tinggi saat ini tidak lagi bisa bekerja tanpa berbasis data dan regulasi dengan tumpuan pada pola recording dan reporting yang baik, benar dan sistematik serta akuntabel,” urainya.
Perayaan Ekaristi Dies Natalis ke-61
Momen wisuda Unika Santu Paulus Ruteng 2020 ini sekaligus dirangkai dengan Perayaan Ekaristi Dies Natalis ke-61 Unika Santu Paulus Ruteng. Perayaan Ekaristi ini dihadiri para dosen, tenaga kependidikan dan perwakilan mahasiwa Unika Santu Paulus Ruteng. Di bawah tema “Membangun Generasi Unggul yang Siap Mengabdi dan Mengembangkan keilmuan Bagi Masyarakat”, perayaan Dies Natalis ke-61 Unika Santu Paulus Ruteng ini sekaligus merupakan ujud syukur sebagai puncak acara Wisuda Ahli Madya, Sarjana dan Pendidikan Profesi Unika Santu Paulus Ruteng yang telah diwisuda.
Perayaan Ekaristi berlangsung berlangsung di aula GUT Lantai 5, usai upacara wisuda. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Vikjen keuskupan Ruteng, RD. Alfons Segar Pr, didampingi Rektor Unika Santu Paulus Ruteng RD Yohanes S Lon, Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng RD Roling Mujur, dan sejumlah Imam konselebran.
Dalam kotbahnya, Vikjen keusukupan Ruteng ini menekankan arti damai sejahtera sebagai hak sekaligus tanggung jawab dari setiap orang yang mengikuti Yesus. Dengan mengutip pernyataan Paulus, Vikjen Keuskupan Ruteng ini menyatakan, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu karena untuk itulah kamu telah dipanggil untuk menjadi satu tubuh”. Kepada segenap civitas akademika Unika Santu Paulus Ruteng, Romo Vikjen meminta untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan damai dan penuh kegembiraan agar tercapai cita-cita Unika yang unggul dan berdaya saing global.
Wendy Dasor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar