Matakatolik.com -Dalam
acara Tahun Persatuan 2018 Keuskupan Agung Jakarta, yang digelar pada Sabtu 6
Januari 2018, Mgr. Ignatius Suharyo mengklarifikasi soal warisan yang
ditinggalkan Mgr. Soegijapranata yang telah lama dikenal oleh Gereja Indonesia.
Semboyan tersebut
adalah Seratus Persen Indonesia, Seratus Persen Katolik. Menurut Mgr. Suharyo,
hal tersebut adalah sesuatu yang salah kaprah. Soegija tidak pernah mengatakan
Seratus Persen Indonesia Seratus Persen Katolik.
”Itu adalah sesuatu
yang salah kaprah. Soegija tidak pernah mengatakan Seratus Persen Indonesia
Seratus Persen Katolik. Ungkapan yang benar adalah Seratus Persen Patriotik
Seratus Persen Indonesia. Itulah kata-kata yang sesungguhnya dari Mgr. Sugija
yang memiliki arti yang begitu dalam. Pernyataan itulah yang menunjukan akan
cinta tanah air yakni Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut Mgr.
Suharyo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki warisan Soegija. Ia adalah tokoh
yang memberikan keteladanan bagaimana merawat
Pancasila.
“Soegija dalam
keberlansungan hidupnya memiliki karya yang begitu banyak diantaranya membuat ikatan-ikatan atau
organisasi-organisasi seperti persatuan petani, buruh dan lain-lain. Ia
kemudian mengembangkan ikatan-ikatan atau perkumpulan-perkumpulan tersebut
dengan Pancasila,” ungkapnya.
Menurut Mgr. Suharyo,
Soegijapranata adalah salah satu tokoh sekaligus pahlawan yang menginspirasi
semua umat di Indonesia. Soegija adalah tokoh yang menekankan persatuan dan
kesatuan.
“Selama hidupnya
Soegija membentuk ikatan-ikatan atau perkumpulan-perkumpulan yang memberikan
pelajaran arti penting persatuan dan kesatuan. Itulah bentuk pengamalan
Pancasila terutama sila ketiga yang menjadi refleksi bersama
Keuskupan Agung Jakarta pada tahun ini yakni Persatuan Indonesia.
Soegijapranata telah mewariskan sratus persen patriotik, seratus persen Katolik
yang harus umat Indonesia jalankan,” pungkasnya.
Will Matron -
Matakatolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar