Headline News

Memahami Warna Liturgi Khusus Pekan Suci



Matakatolik.com-Liturgi mengatur beberapa warna  khusus  untuk liturgi selama  pekan  suci.
Adapun  warna  liturgi tersebut, yaitu:

Minggu Palma, warna merah atau meriah.
Simboliknya menyambut Yesus sebagai Raja, Hosana Putra Daud, yang memasuki gerbang Yerusalem. Kelak kita akan ganti disambut Sang Raja Yerusalem abadi, ketika kita memasuki gerbang Yerusalem abadi. Yaitu hidup kekal.

Kamis Putih, warna liturgi putih atau kuning muda.
Simbolik kesucian diri ketika Yesus menyerahkan diri kepada Allah Bapa dan meninggalkan warisan bagi kita untuk melakukan Perjamuan Kudus atau misa. Pada saatnya kita kelak akan berserah diri kepada Tuhan Yesus yang sesungguhnya Allah Bapa sendiri. Dan kita akan diikutkan dalam perjamuan Kudus di surga. Syaratnya hati kita harus senantiasa putih bersih.

Jumat Agung warna liturgi merah, bukan hitam.
Sesudah konsili Vatikan II, Gereja merubah warna liturgi Jumat Agung menjadi merah. Jumat agung bukan lagi sebagai penderitaan Tuhan Yesus, tapi sebagai tanda kemenangan atas maut.
1. Penyaliban adalah penyaliban kedagingan atau keduniawian kita.
2. Salib simbol kemenangan atas maut. Melalui penyaliban maka ada kebangkitan hidup. Inilah bukti kemenangan atas maut. Yesus bersabda :

Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidupdan Akulah Kebangkitan dan Hidup.

Hanya melalui kematian, kita kelak akan dibangkitkan dan memasuki hidup kekal.
Hanya yang percaya kepada Nya, akan beroleh hidup yang kekal. ( Yoh 17: 3) Sekarang kita memandang salib sebagai karya penebusan akan segala dosa kita.

Karena itu Jumat Agung, umat tidak diperkenankan lagi memakai baju warna hitam. Kalau punya merah atau putih. Bila tidak punya ya sepunyanya. Ingat, Jumat Agung bukan Jumat kesedihan tapi Jumat Kemenangan.

Paskah
Paskah yang benar adalah hari Minggunya, malam Minggu adalah menjelang Paskah. Maka bila misa Paskah sebaiknya malam dan paginya.
Pakaian liturgi putih.
Seyogyanya umat menyesuaikan diri dalam mengungkapkan imannya.

Matakatolik

1 komentar:

  1. Mohon Maaf, apakah apa yang disampaikan ini cukup Valid dan berasal dari sumber yang benar. saya lihat ada mimbar KAJ juga dalam artikel ini. pada tanggal 21 Maret 2018, Rm Hieronymus Sridanto Aribowo Pr. Ketua Komisi Liturgi KAJ menyatakan Gereja tidak pernah mengatur pakaian umat. Gereja hanya mengatur pakaian Liturgi yang dipakai oleh petugas liturgi. Mohon dalam menjalankan kegiatan meng Gereja kita harus jelas, arahan dari Keuskupan dan Kepausan menjadi dasar dalam menjalankannya bukan sekedar opini yang justru merepotkan umat. Iman dan penghayatan bukan sesuatu yang sempit hanya berdasarkan warna baju.

    BalasHapus

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI