Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Memahami Warna Liturgi Khusus Pekan Suci
Matakatolik.com-Liturgi mengatur beberapa warna khusus untuk liturgi selama pekan suci.
Adapun warna liturgi tersebut, yaitu:
Minggu Palma, warna merah atau meriah.
Simboliknya menyambut Yesus sebagai Raja, Hosana Putra Daud, yang memasuki gerbang Yerusalem. Kelak kita akan ganti disambut Sang Raja Yerusalem abadi, ketika kita memasuki gerbang Yerusalem abadi. Yaitu hidup kekal.
Kamis Putih, warna liturgi putih atau kuning muda.
Simbolik kesucian diri ketika Yesus menyerahkan diri kepada Allah Bapa dan meninggalkan warisan bagi kita untuk melakukan Perjamuan Kudus atau misa. Pada saatnya kita kelak akan berserah diri kepada Tuhan Yesus yang sesungguhnya Allah Bapa sendiri. Dan kita akan diikutkan dalam perjamuan Kudus di surga. Syaratnya hati kita harus senantiasa putih bersih.
Jumat Agung warna liturgi merah, bukan hitam.
Sesudah konsili Vatikan II, Gereja merubah warna liturgi Jumat Agung menjadi merah. Jumat agung bukan lagi sebagai penderitaan Tuhan Yesus, tapi sebagai tanda kemenangan atas maut.
1. Penyaliban adalah penyaliban kedagingan atau keduniawian kita.
2. Salib simbol kemenangan atas maut. Melalui penyaliban maka ada kebangkitan hidup. Inilah bukti kemenangan atas maut. Yesus bersabda :
Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidupdan Akulah Kebangkitan dan Hidup.
Hanya melalui kematian, kita kelak akan dibangkitkan dan memasuki hidup kekal.
Hanya yang percaya kepada Nya, akan beroleh hidup yang kekal. ( Yoh 17: 3) Sekarang kita memandang salib sebagai karya penebusan akan segala dosa kita.
Karena itu Jumat Agung, umat tidak diperkenankan lagi memakai baju warna hitam. Kalau punya merah atau putih. Bila tidak punya ya sepunyanya. Ingat, Jumat Agung bukan Jumat kesedihan tapi Jumat Kemenangan.
Paskah
Paskah yang benar adalah hari Minggunya, malam Minggu adalah menjelang Paskah. Maka bila misa Paskah sebaiknya malam dan paginya.
Pakaian liturgi putih.
Seyogyanya umat menyesuaikan diri dalam mengungkapkan imannya.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mohon Maaf, apakah apa yang disampaikan ini cukup Valid dan berasal dari sumber yang benar. saya lihat ada mimbar KAJ juga dalam artikel ini. pada tanggal 21 Maret 2018, Rm Hieronymus Sridanto Aribowo Pr. Ketua Komisi Liturgi KAJ menyatakan Gereja tidak pernah mengatur pakaian umat. Gereja hanya mengatur pakaian Liturgi yang dipakai oleh petugas liturgi. Mohon dalam menjalankan kegiatan meng Gereja kita harus jelas, arahan dari Keuskupan dan Kepausan menjadi dasar dalam menjalankannya bukan sekedar opini yang justru merepotkan umat. Iman dan penghayatan bukan sesuatu yang sempit hanya berdasarkan warna baju.
BalasHapus