Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Ketua KWI: Jangan Lelah Bangun Persaudaraan
Matakatolik.Com - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Ignatius Suharyo, mengingatkan kepada umat Katolik dan masyarakat Indonesia untuk tidak lelah membangun persaudaraan.
Menurut Mgr. Suharyo, upaya membangun persaudaraan merupakan wujud cinta kita kepada Tuhan dan tanah air Indonesia yang beraneka ragam.
"Kita masing-masing dapat mewujudkan cinta kepada Tuhan dan cinta kita kepada tanah air dengan tanpa lelah membangun dan merawat persaudaraan yang sejati. Tuhan memberkati kita semua tuhan memberkati Indonesia,” ujar Mgr Suharyo saat pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Pertama di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Sabtu (27/10) malam.
Mgr Suharyo mengatakan bangsa Indonesia mestinya bersyukur atas karya agung Tuhan yang selalu hadir dalam sejarah bangsa Indonesia. Termasuk, kata dia, umat Katolik juga perlu bersyukur atas sejarah perjalanan gereja katolik di Indonesia.
"Rasa syukur itulah yang di dalam Gereja Katolik diungkapkan dalam salah satu doa yang penting, yang kami sebut doa Prefasi untuk Tanah Air," tutur dia.
Mgr Suharyo pun menyebutkan doa Prefasi untuk Tanah Air, sebagai berikut, "berkat banyak jasa para pahlawan engkau menumbuhkan kesadaran kami sebagai bangsa (Doa syukur untuk kebangkitan Nasional 1908). Kami bersyukur kepada-Mu atas bahasa persatuan. (doa syukur atas Sumpah Pemuda 1928) dan atas Pancasila, dasar kemerdekaan kami, Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia".
Lebih lanjut, Mgr Suharyo mengatakan kegiatan Pesparani bukan saja kegiatan atau peristiwa gerejani saja, tetapi juga merupakan peristiwa kebangsaan.
“Selain sebagai peristiwa gerejani saya yakin pesparani pertama ini adalah peristiwa kebangsaan namanya bukan kejuaraan paduan suara katolik tapi pesta paduan suara gerejani katolik,”ungkap dia.
Pesparani Katolik di Ambon, kata Mgr Suharyo, bukan kebetulan dilakukan menjelang Perayaan Hari sumpah pemuda yang jatuh tanggal 28 Oktober.
Namun, menurut dia, pada waktu itu, sidang pertama Sumpah Pemuda untuk mengikrarkan satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa, diadakan di Gedung Katolik.
“Kita tahu semua sumpah pemuda dijalankan dalam sidang-sidang pada sabtu malam 90 tahun yang lalu, dan sidang hari pertama itu dilakukan di dalam gedung katolik di Batavia, sekarang tempatnya ada di aula Keuskupan Agung Jakarta,” pungkas dia.
Matakatolik - Justin Patris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar