Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
Solusi Untuk Anda!
Presiden Korsel Janjikan Perdamaian Semenanjung Korea pada Paus Fransiskus
Ket. Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat melakukan kunjungan ke Vatikan, Rabu, 18 Oktober 2018.
Matakatolik.Com – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meyakinkan Paus Fransiskus bahwa perdamaian bisa dicapai di Semenanjung Korea.
Hal tersebut dikatakan Moon Jae-in dalam kunjungannya ke Vatikan pada Rabu dan Kamis, 17 – 18 Oktober 2018.
Kunjungan itu juga dimanfaatkan untuk memperpanjang undangan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang mengundang Paus untuk berkunjung ke Pyongyang.
Dikutip dari Liputan6.com pada Jumat (19/10/2018), Presiden Moon menyampaikan pidato pada acara "Misa untuk Perdamaian" di Katedral St Peter pada Rabu malam.
Agenda itu dipimpin oleh diplomat utama Paus, Sekretaris Kardinal Negara Pietro Parolin, selama kurang lebih satu jam.
Dalam homilinya, Parolin berdoa untuk "hadiah perdamaian" di semenanjung Korea sehingga "setelah bertahun-tahun ketegangan dan perpisahan, kata 'damai' dapat sepenuhnya berdentang".
Presiden Moon berbicara di akhir kebaktian, mengatakan doa-doa yang dipanjatkan di sana "juga akan bergema sebagai harapan di hati rakyat kedua negara Korea, serta orang-orang dari seluruh dunia yang menginginkan kedamaian."
"Doa kami hari ini akan menjadi kenyataan," kata pemimpin Korea Selatan itu. "Kami akan mencapai kedamaian dan mengatasi perpecahan tanpa gagal."
Sebulan sebelumnya, Moon Jae-in dikabarkan menandatangani perjanjian dalam skala lebih luas dengan Kim Jong-un, yang dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan militer di semenanjung Korea.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan telah melaporkan bahwa selama KTT kedua pemimpin negara, Kim Jong-un mengatakan bahwa Paus akan disambut dengan "antusias" di Pyongyang.
"Sama seperti kesucian doa Anda sebelum KTT AS-Korea Utara, kami membuka jalan yang diinginkan untuk menjamin masa depan yang damai bagi semenanjung Korea dan dunia," kata Presiden Moon Jae-in kepada Paus Fransiskus.
"Sejarah umat manusia telah ditandai oleh rasa malu berupa perang. Penandatanganan akhir gencatan senajata dan perjanjian damai di Semenanjung Korea akan menghapus rezim perang dingin terakhir di Bumi," lanjutnya.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar