Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
Viktus Murin Matakatolik.com -Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu, Viktus Murin mengecam keras 'aksi paksa mengecap...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.com -Kasih harus menjadi pedoman dalam membangun Reksa Pastoral di Keuskupan Ruteng Manggarai Flores NTT. Hal ini disampaikan...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menunjuk Aloma Sarumaha sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik. Bersamaa...
-
Matakatolik.com - Direktur Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK), Viktus Murin mendesak Presiden Jokowi untuk menegur Menteri Agama F...

Misa Malam Natal, Paus Fransiskus Serukan Makna Natal Sebagai Tindakan Memberi dan Berbagi
Matakatolik.com-Paus Fransiskus menegaskan Natal sebagai momentum untuk berbagi kehidupan dengan sesama yang membutuhkan. Betlehem sebagai tempat kelahiran Yesus menurut Paus asal Argentina itu adalah sumber kehidupan, hidup yang diberikan untuk orang lain.
Hal itu disampaikan Paus Fransiskus dalam khotbahnya pada misa Malam Natal di Basilika St Petrus Vatikan, Roma, Senin (24/12) waktu setempat.
"Saat Maria meletakkan bayi Yesus di palungan, seolah-olah dia ingin mengatakan: inilah aku sebagai makananmu. Yesus memberikan dirinya sendiri untuk memberitahu kita menjalani hidup dengan cara baru: bukan dengan melahap dan menimbun, tetapi dengan berbagi dan memberi," jelas Paus seperti dikutip Vatican News, Selasa (25/12/2018).
Lebih lanjut Paus berusia 82 tahun itu menyerukan kepada masyarakat di negara maju untuk hidup sederhana, dan tidak materialistik, dan mengutuk kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
Dunia kita, hemat Paus, ditandai dengan berkembangnya budaya materialistis. Itulah sebab kesenjangan ekonomi makin hari makin melebar.
"Bagi banyak orang, makna kehidupan diartikan dengan memiliki kelebihan materi. Keserakahan yang tak terpuaskan itu menandai semua sejarah manusia, bahkan hari ini, ketika, secara paradoksal, beberapa di antara mereka makan dengan mewah, sementara banyak orang sulit untuk makan roti untuk bertahan hidup," kata Paus Fransiskus di hadapan puluhan ribu umat yang mengikuti Misa Natal.
Paus pertama dari Amerika Latin itu mengakhiri khotbahnya dengan menegaskan makna palungan Yesus sebagai sebuah tindakan kasih.
"Berdiri di depan palungan, kita jadi sadar bahwa makanan kehidupan bukanlah kekayaan materi, tetapi kasih; bukan kerakusan, tetapi amal; bukan kesombongan, tetapi kerendahan hati" tutup Paus Fransiskus tegas.
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar