Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Misa Malam Natal, Paus Fransiskus Serukan Makna Natal Sebagai Tindakan Memberi dan Berbagi
Matakatolik.com-Paus Fransiskus menegaskan Natal sebagai momentum untuk berbagi kehidupan dengan sesama yang membutuhkan. Betlehem sebagai tempat kelahiran Yesus menurut Paus asal Argentina itu adalah sumber kehidupan, hidup yang diberikan untuk orang lain.
Hal itu disampaikan Paus Fransiskus dalam khotbahnya pada misa Malam Natal di Basilika St Petrus Vatikan, Roma, Senin (24/12) waktu setempat.
"Saat Maria meletakkan bayi Yesus di palungan, seolah-olah dia ingin mengatakan: inilah aku sebagai makananmu. Yesus memberikan dirinya sendiri untuk memberitahu kita menjalani hidup dengan cara baru: bukan dengan melahap dan menimbun, tetapi dengan berbagi dan memberi," jelas Paus seperti dikutip Vatican News, Selasa (25/12/2018).
Lebih lanjut Paus berusia 82 tahun itu menyerukan kepada masyarakat di negara maju untuk hidup sederhana, dan tidak materialistik, dan mengutuk kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
Dunia kita, hemat Paus, ditandai dengan berkembangnya budaya materialistis. Itulah sebab kesenjangan ekonomi makin hari makin melebar.
"Bagi banyak orang, makna kehidupan diartikan dengan memiliki kelebihan materi. Keserakahan yang tak terpuaskan itu menandai semua sejarah manusia, bahkan hari ini, ketika, secara paradoksal, beberapa di antara mereka makan dengan mewah, sementara banyak orang sulit untuk makan roti untuk bertahan hidup," kata Paus Fransiskus di hadapan puluhan ribu umat yang mengikuti Misa Natal.
Paus pertama dari Amerika Latin itu mengakhiri khotbahnya dengan menegaskan makna palungan Yesus sebagai sebuah tindakan kasih.
"Berdiri di depan palungan, kita jadi sadar bahwa makanan kehidupan bukanlah kekayaan materi, tetapi kasih; bukan kerakusan, tetapi amal; bukan kesombongan, tetapi kerendahan hati" tutup Paus Fransiskus tegas.
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar