Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Artis kenamaan Ruben Onsu mengaku siap menjadi orang tua penyanyi cilik asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Betra...
-
Matakatolik.com -Jangan anggap remeh air suci. Air berkat yang telah diberkati pastor adalah air suci yang telah diberkati Tuhan. Penga...
-
Matakatolik.com - Paus Fransiskus menunjuk Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo sebagai salah satu Kardinal, sebagaimana dikutip dar...
-
Matakatolik.com -Dalam rangka mendorong partisipasi kaum milenial dalam Pemilu 2019, KOKAPPI (Komite Ormas Katolik Peduli Pemilu) yang te...
-
Matakatolik.com -Hari Ini, 57 Kelompok kuliah Kerja Nyta (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesi...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
Matakatolik.com -Sebanyak 677 mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengawali kuliah tahun akademik 2019/2020 dengan kegiatan pen...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati Matakatolik.com -Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia meminta seluru...

Presiden Apresiasi Peran Pendamping Desa
Matakatolik.com-Presiden Joko Widodo mengapresiasi realisasi penggunaan Dana Desa di Provinsi Jawa Timur yang mencapai angka 99,6 persen di tahun 2018. Menurutnya, hal ini bisa tercapai karena kerja keras dan militansi seluruh pihak terkait utamanya para pendamping desa.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Provinsi Jawa Timur. Acara ini dihelat di DBL Arena, Kota Surabaya, pada Sabtu, 2 Februari 2019.
"Saya melihat dibanding provinsi-provinsi lain, di Jawa Timur ini pendamping desa begitu militan untuk desanya masing-masing. Tadi saya dibisiki oleh Pak Menteri Desa, realisasi di 2018 berapa persen, Pak Menteri? 99 persen. Sangat sangat tinggi sekali," ujar Presiden.
Dalam empat tahun pelaksanaan Dana Desa, Provinsi Jawa Timur telah mendapatkan Rp19 triliun. Presiden berpesan agar uang sebesar itu tidak kembali ke kota atau bahkan kembali ke Jakarta.
"Usahakan agar uang-uang itu berputar terus dari desa ke desa," lanjutnya.
Presiden menjelaskan, dengan perputaran uang yang semakin banyak di desa, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat.
"Teorinya adalah semakin uang beredar di desa-desa, kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat. Itu teori ekonomi yang tidak bisa diutak-atik lagi," ungkapnya.
Kembangkan Potensi Desa
Pada kesempatan ini, Kepala Negara memaparkan beberapa capaian Dana Desa selama empat tahun. Sejak digulirkan pada tahun 2015, sejumlah Rp187 triliun telah digelontorkan pemerintah ke desa melalui program Dana Desa ini.
"Kita lihat dari Rp187 triliun sampai akhir 2018 telah dibangun 191.000 kilometer jalan desa, panjang sekali," jelasnya.
Dari Dana Desa juga telah dibangun sebanyak 24.000 Posyandu, 50.000 PAUD, dan 8.900 pasar desa yang tersebar di seluruh Tanah Air. Selain itu, sejumlah infrastruktur lain seperti irigasi, embung, air bersih, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dibangun juga merupakan buah dari program Dana Desa ini.
"Artinya ini sebuah pekerjaan besar yang banyak selesai. Tetapi memang sering ketutup karena pembangunan jalan tol, airport dan pelabuhan besar. Padahal ini lebih fundamental menurut saya," kata Presiden.
Untuk ke depannya, selain untuk pembangunan infrastruktur, Presiden berharap Dana Desa ini penggunaannya digeser ke pemberdayaan ekonomi dan inovasi-inovasi desa. Misalnya, pengembangan desa yang memiliki potensi wisata yang baik.
Presiden memberikan contoh Desa Umbul Ponggok di Jawa Tengah. Menurutnya, setelah digarap dengan baik, kini desa tersebut bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp14 miliar per tahun dari sektor wisata.
"Daerah yang lain juga bisa mengerjakan ini dengan pola yang sama tapi mungkin produknya berbeda. Kenapa tidak. Sekali lagi potensi kekuatan desa sekarang ini menjadi sebuah fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air kita," ujar Presiden.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar