Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Hardiknas, Yayasan Trisakti Gelar Apel Kebangsaan
Matakatolik.com-Yayasan Trisakti menggelar apel kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di halaman Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi, Trisakti, Jakarta, Rabu (2/5/2019)
Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso, menjadi pemimpin upacara.
Dalam arahannya ia mengingatkan bahwa apel kebangsaan Hardiknas merupakan suatu keharusan. Lantaran, Trisakti merupakan lembaga khusus yang bergerak di bidang pendidikan. Yang tujuannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Di Pembukaan UUD 1945, dimana tujuan pokok negara ini adalah membantu ketertiban dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila,” kata Bimo.
Ia menekankan agar Hardiknas tak saja menjadi seremonial tahunan. Tapi, semua insan mengevaluasi perkembangan pendidikan nasional. Terutama kualitas sumber daya manusia.
“Yang paling penting adalah kita mempunyai skill, disamping attitude. Agar kita bisa bersaing di level internasional,” tegas Bimo.
Untuk itu, ia mengajak seluruh civitas akademika Yayasan Trisakti dapat berkontribusi penuh agar melahirkan SDM berkualitas.
Sistemnya, kata Bimo, mempraktekkan dengan cara asih, asah dan asuh.
“Kita pengasuh, pembina, dan dosen. Maka, mari kita memberikan contoh yang baik. Mengasihi jika ada mahasiswa yang tak benar. Maka jangan langsung divonis, tapi dipanggil dan dinasihati, supaya lebih baik. Terus diasuh, jika belum berkembang maka dapat dikelompokkan dengan rekan-rekan lainnya yang lebih pintar. Dan, diasah supaya lebih pintar,” ungkap pensiunan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini.
Ia menyebut konsentrasi lembaga pendidikan di Yayasan Trisakti adalah kualitas. Untuk mencapai hal dimaksud, pihaknya terus melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi di luar negeri.
“Makanya kita terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di luar negeri dan memperbaiki fasilitas yang ada. Supaya nilai atau hasilnya bagus,” kata alumni Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA ini.
Selain itu, Yayasan Trisakti juga menekankan agar civitas akademika mempunyai karakter kebangsaan. Harus berjiwa pancasilais dan nasionalis.
“Harus berwawasan kebangsaan, yakni kepentingan nasional diatas kepentingan kelompok dan pribadi. Kita adalah bangsa yang berdasarkan Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” kata lulusan Master of Science dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ini.
Apel ini dihadiri Para Rektor, Ketua, Dosen dan karyawan di Yayasan Trisakti. Yang terdiri dar 5 lembaga di antaranya Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti dan Sekolah Tinggi Ekonomi Trisakti.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar