Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
DPRD Manggarai Minta RS Ben Mboi Dijadikan RS Rujukan COVID-19
Matakatolik.com-Menanggapi beredarnya daftar Rumah Sakit (RS) rujukan penanganan virus corona (Covid 19), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Yoakim Jehati meminta agar RS Ben Mboi, Ruteng dijadikan RS rujukan covid 19. Pernyataan tersebut diungkapkannya setelah Pemerintah menetapkan tiga RS rujukan di NTT diantaranya RSU Prof. Dr. W.Z Johanes Kupang, RSUD Dr. Tc Hillers Maumere dan RSUD Komodo Labuan Bajo.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun facebooknya yoakim.jehati, ia mempertanyakan soal RS Ben Mboi dan semua Rumah Sakit di NTT yang tidak dijadikan sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19. Menurutnya Covid-19 tidak hanya mengancam daerah lain tapi juga daerah Manggarai.
"Ini bahaya, dan bencana kemanusiaan. Mengancam satu orang, satu keluarga, satu rumah, satu lingkungan, satu kampung, satu desa, satu kecamatan, satu kabupaten dan semua warga bangsa," kata Yoakim dalam pernyataan itu.
Ia menambahkan Rumah sakit Ben Mboi Ruteng sebagai salah satu rumah sakit yang selama ini menjadi rujukan wilayah Flores bagian Barat. Ia merasa miris mengingat pada saat wabah Corona mengancam setiap nyawa malah RS yang berada di wilayahnya tersebut tidak dijadikan sebagai rujukan.
"Dengarnya memang aneh, di tengah masyarakat mengharapkan adanya pemeriksaan massal melalui fasilitas kesehatan yang terdekat (Polindes, pustu, puskesmas), malah Rumah Sakit Ben Mboi sebagai rujukan akhir pasien di Manggarai tidak masuk dalam hitungan Pemerintah," imbuhnya.
Fraksi Partai Golkar itu juga merasa khwatir jika masyarakat Manggarai harus ke Labuan Bajo Manggarai Barat. Pasalnya, di Labuan Bajo sudah ada belasan orang yang sudah masuk dalam ODP (orang dalam pantauan).
"Itu berarti pergi cek ke Labuan Bajo, sama dengan menjemput bola. Oh, tidak. Kami harus manfaatkan fasilutas terdekat, karena kami senua sudah dilarang untuk bepergian, dikarang untuk mengumpulkan warga. Kami dihimbau untuk bertahan dalam rumah. Karena bahaya mengintai kami," tegasnya.
Ia meminta agar Anggota DPRD Provinsi NTT Dapil Manggarai Raya, untuk menyuarakan ke Pemprov NTT. Selain itu anggota DPR RI perlu menyuarakan ke Pempus di Jakarta.
"Kami bersama Pemkab Manggarai bahu membahu bersama otoritas Gereja sudah berbuat dan tengah berjuang agar wabah ini tidak masuk ke wilayah kami. Kami adalah warga Manggarai, warga NTT dan Warga Indonesia, dengarlah keluh kesah kami," beber Sekretaris DPD Golkar Manggarai itu.
Harus Serius
Dalam pesan singkatnya kepada Matakatolik.com, ia menjelaskan permintaan RS Ben Mboi dijadikan menjadi RS Rujukan mengingat saat ini di Kabupaten Manggarai terdapat empat Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona. Ia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk serius menangani orang-orang yang sedang dalam ODP tersebut.
"Mereka harus ditangani dan langsung diisolasi biar tidak menimbulkan kerisauan warga Manggarai. Jangan biarkan masyarakat manggarai bergerak dalam issue yang tidak pasti," kata dia.
Untuk menangkal virus corona tersebut Pemkab juga harus up to date memberikan informasi kepada masyarakat sehingga menciptakan rasa aman bagi warga Manggarai.
Menurutnya Langkah cepat, tepat dan tegas pemkab sangat diharapkan untuk menciptakan situasi kondusif di tengah masyarakat. Pemerintah juga segera membentuk tim khusus agar komunikasi dan informasi keluar dari satu pintu.
Selain itu kata dia, pemerintah juga perlu mempertimbangkan keberadaan masker untuk dibagikan secara masal ke Masyarakat.
"Pengadaan masker secara massal harus segera dilakukan, hal ini menjawab kelangkaan masker pada toko-toko dan apotik di Manggarai," tutupnya.
Willy-Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar