Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com- K abar duka datang biara susteran tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) yang terletak Jalan Trans Mbay-Maumere. Biara y...
-
Matakatolik.com- Presiden Jokowi memberi ucapan selamat hari perayaan Jumat Agung kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Ucapan Pr...
-
Matakatolik.Com - Organisasi Katolik Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia menyelenggarakan diskusi politik Seri 4 sec...
-
Matakatolik.com- Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah. Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sa...
-
Matakatolik.com -Yohanes Bayu Samudro dilantik menjadi Dirjen Bimas Katolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Senin 10 Agustus 20...
-
Matakatolik.com -Umat katolik akan merayakan Hari Rabu Abu, 6 Maret 2019. Perayaan Rabu Abu merupakan rangkaian dan proses menuju hari ra...
-
Matakatolik.Com – Cintaku kepada Katolik memuncak dalam misa pernikahan. “Pada saat itu, saya benar-benar jatuh cinta dengan Katolik,”...
-
Matakatolik.com - Seorang Frater OCD ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon samping kapela Biara Carmel Sanjuan Kupang, Desa Penfu...

Home
Headline
Mimbar KAJ
Renungan
Kader Vox Point Indonesia Serukan Pemerintah Harus Hadir Soal Intoleransi di Sumbar
Kader Vox Point Indonesia Serukan Pemerintah Harus Hadir Soal Intoleransi di Sumbar
Matakatolik.com-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Banten Melianus Mau Leon meminta pemerintah harus hadir menyelesaikan dugaan pelarangan perayaan natal bagi umat kristiani yang belakangan mencuat di
di dua kabupaten di Sumatera Barat, yakni Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung.
Menurutnya larangan perayaan Natal bersama ini bertentangan dengan 4 konsensus Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sehingga Negara secepatnya turun tangan.
“Negara harus sungguh-sungguh hadir untuk memastikan kebebasan beragama, setiap pribadi yg berbeda wajib menghormati itu,” tegasnya melalui pesan WhatsApp kepada Matakatolik.com, Senin, (23/12).
Melianus menambahkan Kebebasan beragama adalah hak asasi setiap mahluk ciptaan Tuhan. Ketika seorang meyakini agamanya maka pribadi yang lain harus menghormati. Hal itu harus dilakukan mulai dari diri sendiri sebab keadilan sosial harus dimulai dari diri sendiri.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Bekasi Hubertus Manek mengungkapkan keprihatinannya terhadap peristiwa intoleransi tersebut. Hubertus menilai insiden tersebut mengganggu ketenangan umat Kristiani menjelang natal yang sudah menghitung hari.
“Ini sangat memprihatinkan. Umat Katolik dan Kristen lagi menyiapkan diri untuk merayakan hari natal, peristiwa yang agung buat umat Nasarani, karena peristiwa kelahiran Sang Juru Selamat. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi,” jelas Hubertus, Senin (23/12).
Hubertus mendorong agar Negara harus hadir dalam pristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu ia meminta agar negara harus memberikan jaminan ketenangan bagi umat Kristiani yang mau merayakan hari natal.
“Bapak Kapolri harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutukan ketenangan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), juga harus hadir memberi perhatian penuh kepada peristiwa ini,” pinta Hubertus.
“Mentri Agama juga harus mampu mengatasi perbedaan ini dengan tidak memihak kepada siapapun, kami berharap persoalan intoleransi yang terjadi di Sumatra Barat tidak boleh terjadi lagi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."
Unuk diketahui di Dharmasraya, Sumbar telah lama menetapkan kebijakan untuk tidak menggelar ibadah Natal secara berjemaah di Rumah Tinggal. Kebijakan tersebut merupakan kesepakatan (konsensus) warga sekitar sejak tahun 2005.
Hingga saat ini kecaman dari berbagai pihak terus dilakukan seperti Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Populi Institut Indonesia.
Willy Matrona
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar